- Survei Dampak AI terhadap 2.700 pakar: Percepatan timeline AI yang melampaui kemampuan manusia dalam semua aktivitas.
- High-Level Machine Intelligence (HLMI) diperkirakan sebesar 10% pada tahun 2027 dan 50% pada tahun 2047, turun 13 tahun dari proyeksi tahun 2022.
- Perkiraan Full Automation of Labor (FAOL) meningkat menjadi 10% pada tahun 2037 dan 50% pada tahun 2116, dibandingkan dengan 2.164 pada survei tahun 2022.
Dalam lanskap di mana kemajuan teknologi terus-menerus mengubah cakrawala ketenagakerjaan, survei Dampak AI yang dilakukan baru-baru ini terhadap lebih dari 2.700 pakar AI mengungkapkan adanya percepatan waktu bagi sistem AI untuk mengungguli manusia dalam segala aktivitas. Pergeseran ini menunjukkan bahwa era mesin yang memiliki kecerdasan setara manusia mungkin akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Bertentangan dengan perkiraan sebelumnya, kemungkinan High-Level Machine Intelligence (HLMI) mencapai 10% pada tahun 2027 dan 50% pada tahun 2047 menantang perkiraan sebelumnya, sehingga perkiraan tersebut lebih cepat 13 tahun dari survei tahun 2022. Sebagai perbandingan, perkiraan tanggal tersebut hanya bergeser satu tahun lebih awal dalam enam tahun antara survei tahun 2016 dan 2022.
Selain itu, perkiraan Full Automation of Labor (FAOL) telah meningkat, mencapai 10% pada tahun 2037 dan 50% pada tahun 2116, suatu kemajuan yang signifikan dari proyeksi 2.164 pada survei tahun 2022. Khususnya, prediksi peluang 50% dari FAOL selalu tertinggal lebih dari enam puluh tahun dibandingkan prediksi HLMI.
High-Level Machine Intelligence (HLMI) terjadi ketika mesin dapat mengungguli manusia dalam setiap “tugas” dengan lebih efisien dan ekonomis. Full Automation of Labor (FAOL) terjadi ketika sebuah “pekerjaan” menjadi sepenuhnya dapat diotomatisasi, dimana mesin dapat menyelesaikannya dengan lebih baik dan lebih hemat biaya dibandingkan manusia.
Meskipun waktunya dipercepat, terdapat ketidakpastian di kalangan peneliti AI mengenai implikasi jangka panjang dari AI canggih. Sekitar 68,3% responden menyatakan optimismenya, dan percaya bahwa hasil positif dari manusia super AI lebih mungkin terjadi dibandingkan hasil negatif.
Namun, dalam kelompok optimistis ini, 48% mengakui setidaknya 5% kemungkinan terjadinya dampak yang sangat negatif, seperti kepunahan manusia. Meskipun demikian, hal ini sangat kontras dengan 61% orang Amerika yang memandang AI sebagai ancaman, menurut jajak pendapat pada bulan Agustus 2023.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.