- Saham Evergrande Group turun hampir 90 persen pada hari Senin.
- Ketegangan meningkat karena komunitas kripto khawatir aksi jual ini akan berdampak pada pasar kripto.
- Pasar kripto berada di wilayah positif, dengan aset kripto utama yang mencatatkan kenaikan dalam 24 jam terakhir.
Saham Evergrande Group yang berbasis di Tiongkok ambruk tak lama setelah melanjutkan perdagangan pada hari Senin karena investor bergegas menghentikan aksinya setelah penangguhan selama 17 bulan, ungkap sebuah laporan. Masalah perusahaan, yang dimulai pada tahun 2021, semakin parah pada tahun ini setelah mengajukan pailit.
Begitu perdagangan dimulai, sahamnya anjlok 87 persen dalam beberapa menit pertama. Aksi jual tersebut menambah masalah bagi perusahaan, yang berjuang melawan meningkatnya kewajiban, kerugian dan peningkatan pengawasan peraturan. Meskipun perusahaan telah menetapkan rencana untuk melakukan restrukturisasi, krisis properti yang berkepanjangan di Tiongkok telah memperburuk kesengsaraan perusahaan ini.
Saat drama ini terungkap, komunitas kripto berada di ujung tanduk, memantau dampak aksi jual di pasar kripto. Pengumuman kebangkrutan Evergrande bertepatan dengan aksi jual Bitcoin, yang membuat banyak analis percaya bahwa pengajuan kebangkrutan memengaruhi aksi jual tersebut. Namun, beberapa pihak lain percaya bahwa peristiwa tersebut mungkin tidak ada hubungannya, mengutip rumor penjualan Bitcoin milik SpaceX sebagai katalis utamanya.
Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa pasar kripto berada di wilayah positif setelah minggu-minggu penuh gejolak yang menyapu milyaran dolar AS. Aset kripto terbesar di dunia, Bitcoin, telah memperoleh kenaikan 0,09 persen dalam 24 jam terakhir. Token ini diperdagangkan di kisaran US$26,090 dan telah mengalami peningkatan volume perdagangan sebesar 59 persen selama sehari terakhir.
Demikian pula, Ethereum diperdagangkan pada US$1.651, meningkat 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Token tersebut bahkan mengalami volume perdagangan yang lebih signifikan, mencatat peningkatan sebesar 85 persen dalam 24 jam terakhir. Ethereum menduduki posisi sebagai jaringan kripto terbesar kedua, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$198 milyar.
Meskipun ketegangan meningkat, data dari grafik harga tersebut menunjukkan bahwa aksi jual tidak berdampak pada pasar kripto. Sebagai perbandingan, setelah perusahaan mengumumkan pengajuan kebangkrutannya pada 17 Agustus, Ethereum mengalami penurunan hampir 6 persen. Demikian pula, Ripple juga mengalami penurunan sebesar 14 persen, Litecoin sebesar 13 persen dan memecoin Shiba Inu sebesar 8 persen.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.