- Laporan Penelitian Konsumen mengklaim Tether tidak memiliki transparansi.
- Tether gagal mengajukan audit penuh terhadap cadangan USD-nya yang mendukung stablecoin USDT.
- Meskipun Tether berjanji beberapa kali untuk menghasilkan audit, itu belum diajukan.
Kelompok advokasi konsumen Consumer’s Research mengeluarkan peringatan kepada penerbit stablecoin Tether dalam sebuah laporan yang dirilis pada 12 September. Laporan tersebut menuduh bahwa Tether tidak memiliki transparansi seputar cadangan USD-nya, yang seharusnya mendukung stablecoin-nya, USDT.
Kelompok peneliti berpendapat bahwa Tether telah gagal memberikan audit penuh terhadap cadangan dolarnya dari firma akuntansi terkemuka, meskipun berulang kali berjanji untuk melakukannya. Consumer’s Research menarik paralel antara kurangnya transparansi Tether dan situasi yang menyebabkan runtuhnya FTX dan perusahaan saudaranya Alameda Research.
Baca juga: Tether dan FBI Bekerja Sama untuk Memulihkan $5 Miliar dalam Kripto
Janji Audit yang Tidak Terpenuhi
Laporan Penelitian Konsumen menyoroti sejarah janji audit Tether yang tidak terpenuhi sejak tahun 2017. Pada tahun 2018, platform tersebut menyerahkan laporan dari firma hukum, bukan firma akuntansi, mengklaim bahwa USDT didukung oleh USD. Hal ini menyebabkan penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS.
Pada tahun 2019, Negara Bagian New York menemukan bahwa Tether terlibat dalam pergerakan uang ilegal untuk menutupi hilangnya dana pelanggan senilai $850 juta. Pengadilan memerintahkan platform untuk menghentikan operasi dan mendendanya $18,5 juta pada tahun 2021. Tether dilaporkan menyelesaikan tuduhan terkait klaim palsu tentang USDT yang didukung oleh USD.
Pada tahun 2022, Komisi Sekuritas dan Bursa mengajukan kasus terhadap firma hukum yang melakukan audit Tether dan mengklaim USDT didukung oleh USD. Regulator menuduh bahwa firma hukum telah terlibat dalam praktik akuntansi yang tidak tepat.
Pada laporan Penelitian Konsumen baru-baru ini, Tether belum menyerahkan laporan audit yang tepat. Laporan tersebut juga mengklaim bahwa Tether melakukan “bisnis dengan aktor jahat” dan gagal mencegah pengguna ilegal menggunakan USDT untuk transaksi internasional ilegal.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.