- Javier Milei muncul sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden di Argentina.
- Argentina kemungkinan besar akan menolak undangan untuk bergabung dengan BRICS.
- Milei berjanji akan mengganti Peso dengan dolar AS untuk mengatasi krisis keuangan.
Javier Milei telah muncul sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden yang baru saja berakhir di Argentina, dan para pemangku kepentingan sudah mempertimbangkan dampak sosio-ekonomi dari kemenangan politisi sayap kanan tersebut. Salah satu permasalahan utama adalah potensi penolakan Argentina untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS, yang diberikan tiga bulan lalu.
Sebagai bagian dari janji kampanyenya, Milei berjanji untuk menghapuskan Bank Sentral Argentina dan berhenti menggunakan mata uang nasional negara tersebut, Peso. Dia mengatakan kepada masyarakat bahwa dia akan mengganti Peso dengan dolar AS sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi krisis keuangan yang terus-menerus dihadapi negara tersebut.
Milei juga berencana memutuskan hubungan dengan Brasil dan Tiongkok, dua mitra dagang terpenting Argentina selama beberapa tahun. Dia menyatakan selama kampanye bahwa dia tidak akan mempertahankan hubungan politik dengan Tiongkok atau negara komunis lainnya.
Awal tahun ini, BRICS, sebuah organisasi antar pemerintah yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan, menjadi berita utama setelah menyampaikan undangan ke enam negara lagi untuk melakukan strategi ekspansi. Negara-negara yang diundang antara lain ialah Argentina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Iran, Mesir dan Ethiopia.
Mengingat prospek politik saat ini di Argentina dan janji-janji kampanye Presiden terpilih, kecil kemungkinan Argentina akan menerima undangan tersebut. Diana Mondino, salah satu ekonom terkemuka Argentina yang diperkirakan akan menjadi Menteri Luar Negeri yang baru, dikabarkan mengatakan negaranya tidak lagi bergabung dengan BRICS.
Menurut laporan, Mondino mengatakan dia tidak memahami manfaat Argentina bergabung dengan BRICS. Dia mencatat bahwa jika manfaat tersebut muncul di masa depan, mereka akan menganalisisnya.
Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, menanggapi rumor tersebut dengan menegaskan kembali bahwa mekanisme kerja sama BRICS merupakan platform penting bagi emerging market dan negara berkembang untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama serta menjunjung tinggi kepentingan bersama.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.