- Studi chainalysis menunjukkan bahwa AS kehilangan kendali atas pasar stablecoin senilai US$124,5 milyar.
- Arus masuk Stablecoin ke 50 layanan kripto dipindahkan dari entitas AS ke platform non-lisensi AS.
- Amerika Utara memimpin dalam kripto meskipun ada penurunan transaksi stablecoin berlisensi.
Firma riset blockchain terkemuka Chainalysis telah mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat berpotensi kehilangan kendali atas pasar stablecoin senilai US$124,5 milyar.
Chainalysis membuat klaim tersebut dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Senin, 23 Oktober. Laporan tersebut adalah bagian dari temuan terbaru firma riset pada Indeks Adopsi Kripto Global, yang menyoroti perubahan signifikan dalam lanskap aktivitas stablecoin.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar aktivitas stablecoin kini terjadi melalui bursa yang tidak dilisensikan oleh Amerika Serikat. Chainalysis menemukan bahwa arus masuk stablecoin ke 50 layanan kripto paling terkemuka bermigrasi dari platform berlisensi AS ke bisnis yang tidak disetujui AS sejak musim semi tahun 2023.
Secara khusus, laporan tersebut menyoroti bahwa pada Juni 2023, 54,6 persen transaksi stablecoin ke platform perdagangan teratas diarahkan ke bursa di luar pengawasan peraturan AS.
Chainalysis menggarisbawahi pentingnya perubahan lanskap, mengingat lebih dari 90 persen aktivitas stablecoin terjadi dengan koin yang dipatok dalam dolar AS. Menurut firma riset tersebut, regulator AS “memiliki minat yang kuat dalam menjalankan beberapa otoritas regulasi atas stablecoin, mengingat peran sentral cadangan dalam mata uang USD terhadap aset.”
Selain itu, Chainalysis mencatat bahwa anggota parlemen AS belum memberlakukan peraturan khusus untuk stablecoin. Disebutkan bahwa Kongres AS masih mempertimbangkan rancangan undang-undang terkait seperti Undang-Undang Kejelasan Pembayaran Stablecoin dan Undang-Undang Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab.
Sementara itu, Chainalysis menempatkan Amerika Utara sebagai pasar kripto terbesar meskipun aktivitas stablecoin berlisensi menurun. Laporan tersebut mencatat bahwa wilayah ini menarik transaksi senilai US$1,2 triliun antara Juli 2022 dan Juni 2023. Angka tersebut menyumbang 24,4 persen dari volume transaksi global.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.