- Menurut Kyle du Plessis, investor sedang mencari altcoin yang akan mendapatkan keuntungan dari perkiraan reli BTC.
- Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, memproyeksikan penilaian US$1 juta untuk Bitcoin.
- Menurut Hayes, Bitcoin dapat diperdagangkan antara US$750.000 dan US$1 juta pada tahun 2026.
Menurut Kyle du Plessis, seorang analis kripto terkenal, banyak investor top sudah mencari altcoin yang akan mendapatkan keuntungan dari perkiraan reli Bitcoin. Plessis membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap prediksi terbaru Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, yang memproyeksikan penilaian US$1 juta untuk Bitcoin.
Menurut Hayes, Bitcoin dapat diperdagangkan antara US$750.000 dan US$1 juta pada tahun 2026. Hayes memprediksi hal ini dalam wawancaranya baru-baru ini, dengan menyebutkan beberapa faktor yang mendukung pandangannya.
Menurut Hayes, potensi krisis keuangan dan halving Bitcoin yang akan datang adalah dua peristiwa penting yang dapat menyebabkan meroketnya harga Bitcoin. Dia juga memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan kembali ke level US$70.000 pada tahun 2024.
Hayes memasukkan potensi pengenalan exchange-traded funds (ETF) Bitcoin spot oleh manajer aset terkenal, khususnya di Hong Kong, sebagai faktor penting yang dapat mendorong harga Bitcoin ke level tertinggi baru. Dia mencatat bahwa pengeluaran pemerintah yang besar akan berdampak langsung pada pertumbuhan Bitcoin, seperti suku bunga rendah, yang mengakibatkan peningkatan minat investor terhadap aset alternatif seperti Bitcoin.
Mengikuti prediksi Hayes, Plessis mengatakan bahwa banyak investor top sudah mencari altcoin yang akan mendapatkan keuntungan dari perkiraan kenaikan Bitcoin. Plessis menyajikan hal ini dalam video yang baru diunggah, memberikan analisis teknikal yang menunjukkan bahwa reli pasar kripto akan segera terjadi.
Menurut Plessis, saat ini sedang terjadi inversi kurva imbal hasil di pasar. Dia mencatat pentingnya indikator ini, menjelaskan bahwa Bitcoin pernah mengalaminya sekali seumur hidupnya, selama acara Black Swan tahun 2020.
Plessis menjelaskan bahwa musim bull mulai terjadi ketika inversi kurva imbal hasil turun ke titik pivot dan mulai kembali naik. Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa pivot terjadi ketika tingkat suku bunga obligasi dua tahun mulai melebihi suku bunga sepuluh tahun. Selain itu, ia mencatat bahwa imbal hasil yang lebih panjang akan menghasilkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, namun ketika imbal hasil yang lebih pendek meningkat, hal ini menunjukkan investor tengah berbondong-bondong memilih suku bunga jangka panjang dan tidak percaya diri dalam jangka pendek.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.