- Setelah penyelesaian di AS, rebound Binance senilai US$4,6 milyar menandakan pertumbuhan dan stabilitas.
- Binance Coin melonjak 30%, mengungguli pasar sejak November.
- CEO Richard Teng menghadapi tantangan, termasuk kantor pusat global, perizinan dan menavigasi lanskap peraturan yang kompleks.
Binance telah melihat aliran dana yang luar biasa. Kebangkitan ini terjadi setelah masa penuh tantangan yang ditandai dengan hambatan hukum dan pergantian kepemimpinan. Sejak penyelesaiannya dengan badan pengatur AS pada tanggal 21 November, di mana ia mengakui tuduhan termasuk pencucian uang dan penghindaran sanksi, Binance telah menyaksikan arus masuk bersih sebesar US$4,6 milyar, seperti yang di-tweet oleh Satoshi Club.
Selain itu, bulan Januari merupakan bulan yang sangat penting bagi platform ini, dengan menarik US$3,5 milyar, melampaui arus masuk sebulan penuh sejak November 2022. Rebound yang signifikan ini menunjukkan kemampuan Binance untuk menavigasi perairan yang bergejolak dan menjadi lebih kuat.
Setelah beberapa bulan mengalami penurunan pangsa pasar, bulan Desember menandai titik balik, dengan platform tersebut mendapatkan kembali pijakannya dalam perdagangan spot kripto. Menambah lintasan positif ini, Binance Coin, token asli bursa, telah melonjak 32% sejak akhir November, mengungguli pasar yang lebih luas, saat ini diperdagangkan pada US$313,49 menurut CoinStats.
Kebangkitan ini merupakan bukti ketahanan Binance dan mencerminkan pemulihan yang terlihat di seluruh lanskap kripto. Tahun lalu, Bitcoin menguat hampir 160%, dan sektor ini mendapat dorongan karena Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui ETF Bitcoin pertama.
Meskipun adanya gelombang besar ini, CEO Binance, Richard Teng, menghadapi banyak tantangan. Tugas penting ke depan adalah mendirikan kantor pusat global, membentuk dewan, dan menunjuk pemantau independen untuk masa jabatan tiga tahun. Selain itu, mendapatkan lisensi penuh di pasar kripto utama seperti Singapura, Dubai dan Hong Kong masih menjadi tantangan.
Selain itu, Binance terus menavigasi lanskap peraturan di seluruh dunia. Tindakan baru-baru ini di India, di mana pihak berwenang membatasi akses ke Binance dan bursa luar negeri lainnya, menggarisbawahi kompleksitas pengoperasian di lingkungan peraturan yang beragam. Situasi serupa terjadi di negara-negara seperti Australia dan Belgia, di mana Binance menghadapi penolakan karena beroperasi tanpa izin yang diperlukan.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.