CTO Ripple: ‘Saya Tidak Melihat Cara yang Masuk Akal’ untuk Mendistribusikan XRP di Mainnet

Last Updated:
Ripple CTO Distribute XRP on Mainnet
  • Meskipun XRP+ Xahau adalah token gas, terdapat perbedaan pandangan mengenai apakah mainnet XRP juga merupakan token gas.
  • CTO XRPL Labs mengusulkan mekanisme Burn2Mint terbalik untuk mainnet XRP.
  • Namun, CTO Ripple menyatakan skeptisismenya terhadap kelayakan proposal tersebut.

Chief Technology Officer Ripple, David Schwartz, baru-baru ini menyatakan keraguannya tentang kelayakan solusi terkait distribusi XRP di mainnet. Pandangannya muncul setelah klarifikasi dari XRP Xahau.

Secara khusus, dalam tweet baru-baru ini, CTO XRPL Labs Richard AH mengklarifikasi tempat token XRP+ di sidechain XRPL yang akan datang, Xahau. Richard mencatat bahwa XRP+ Xahau adalah token gas, sebuah karakteristik yang secara eksplisit tertanam dalam desainnya. Meskipun dia menyatakan bahwa mainnet XRP memiliki karakteristik token gas yang sama, dia mengakui perbedaan pandangan mengenai masalah ini.

Lebih lanjut, Richard menguraikan potensi mainnet XRP untuk mendukung mekanisme reverse Burn2Mint untuk mata uang yang diterbitkan. Menurutnya, jika diterapkan, hal itu akan memungkinkan pergerakan wrapped XRP dengan mulus di kedua arah.

Selain itu, ia mengusulkan kemungkinan wrapped XRP menjadi bebas pihak lawan jika dihasilkan melalui transaksi di mainnet. Namun, dia mengakui bahwa perkembangan seperti itu memerlukan perubahan kebijakan.

Namun, CTO Ripple, David Schwartz, menyatakan keraguannya mengenai kelayakan proposal tersebut. Schwartz menunjukkan tantangan dalam menentukan kebijakan yang adil dan masuk akal untuk mendistribusikan XRP di mainnet. “Saya tidak melihat cara yang masuk akal untuk melakukan hal ini, apapun sisi politisnya,” ujar Schwartz.

Selain itu, ia mencatat bahwa struktur tata kelola mainnet terutama dirancang untuk mengatasi perselisihan teknis dan mungkin tidak cocok untuk membuat keputusan distribusi berdasarkan kriteria non-teknis.

Selain itu, Schwartz juga menyoroti risiko sentralisasi jika keputusan tersebut diserahkan kepada tata kelola jaringan lainnya, karena hal ini dapat melemahkan prinsip desentralisasi dari XRP Ledger.

Sementara itu, penggemar XRP lainnya berpendapat bahwa tim Xahau dapat mengembangkan token gasnya sepenuhnya daripada menciptakan pesaing untuk mainnet XRP. “Untuk menghindari kebingungan, kenapa tidak diberi nama XAH atau XAU?” ujar komentator.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.

CoinStats ad

Latest News