Dilema SEC: Token Kripto Diklasifikasikan sebagai Sekuritas dan Non-Sekuritas

Last Updated:
Crypto Analyst Calls Out SEC for Controversy in the Ripple Case
  • Menariknya, pengacara SEC tidak melihat adanya kontradiksi dalam posisi mereka.
  • James Murphy mengatakan bahwa SEC mengalami kesulitan untuk “menjaga ceritanya tetap lurus.”
  • Dalam dengar pendapat Binance dan Coinbase, SEC berpendapat bahwa token mungkin merupakan sekuritas dan sebaliknya secara bersamaan.

Baru-baru ini, pengacara pro-kripto terkenal James Murphy (alias MetaLawMan) mempertimbangkan inkonsistensi regulator AS dalam mengklasifikasikan aset kripto sebagai sekuritas. Secara khusus, Murphy menyoroti sidang pengadilan baru-baru ini di mana penasihat hukum Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengajukan argumen yang bertentangan.

Contoh pertama yang dikutip adalah sidang tanggal 17 Januari dalam gugatan terhadap bursa Coinbase yang berbasis di AS. Selama persidangan, pengadilan meminta klarifikasi dari SEC tentang apakah sekitar 13 token yang diperebutkan adalah sekuritas pada penerbitan awal.

Sebagai tanggapan, pengacara SEC berkata, “Ya, Yang Mulia,” menegaskan bahwa token tersebut adalah sekuritas. Namun, dalam sesi pengadilan yang sama, pengacara SEC menambahkan, “Token itu sendiri bukanlah sekuritas.”

Sidang SEC vs Coinbase

Lebih lanjut, pengacara Murphy mengutip contoh kedua dalam sidang mengenai gugatan terhadap platform perdagangan terkemuka Binance. Demikian pula, pengadilan bertanya kepada penasihat SEC apakah mereka setuju bahwa ada perbedaan antara koin, subjek kontrak investasi dan kontrak itu sendiri.

Sebagai tanggapan, pengacara SEC berkomentar positif, mengakui bahwa aset kripto hanyalah sebaris kode. Namun, mereka kembali membantah dengan mengatakan, “Token itu sendiri mewakili kontrak investasi” pada sidang yang sama.

Pengadilan membalas, menyatakan ketidakpastian karena telah mendengar dari SEC sebelum token tersebut mewakili kontrak investasi. Dalam mempertahankan posisinya, pengacara SEC menegaskan bahwa aset tersebut merupakan perwujudan kontrak investasi. Terlebih lagi, mereka tidak sependapat bahwa ada kontradiksi dalam posisi mereka selama ini.

Intinya, pengacara Murphy menyoroti bahwa menurut SEC, token kripto dianggap sebagai sekuritas dan bukan sekuritas, dan kedua pernyataan ini tidak dipandang bertentangan. “SEC tampaknya mengalami kesulitan untuk menjaga ceritanya tetap lurus mengenai kripto,” ujarnya.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.

CoinStats ad

Latest News