- Pendiri model S2F Bitcoin mengklaim “ETF seperti BlackRock” mengadopsi strategi front-loading untuk mengakuisisi BTC.
- Pendiri itu berpendapat bahwa investor institusi memperoleh BTC secara tidak langsung dari penambang, bukan melalui bursa.
- Jumlah pemilih tersebut diduga menyebabkan kesulitan penambangan Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Baru-baru ini, pencipta model Stock-to-Flow (S2F) Bitcoin, yang dikenal dengan nama pengguna “PlanB” di X, berbagi wawasan tentang lonjakan hash rate penambangan Bitcoin, dengan alasan keterlibatan manajer aset penting seperti BlackRock.
Menurut PlanB, lembaga keuangan yang mencari exchange-traded fund (ETF) Bitcoin, seperti BlackRock, mengadopsi strategi akuisisi front-loading. Dia mengklaim investor institusional ini memilih untuk mengakumulasi BTC secara tidak langsung melalui penambang daripada membeli kripto secara langsung di bursa.
PlanB berpendapat bahwa memperoleh Bitcoin secara langsung di bursa dapat berdampak signifikan terhadap harganya. Di sisi lain, dia mencatat bahwa membelinya secara tidak langsung dari penambang lebih mempengaruhi hash rate penambangan daripada harganya. Menurut PlanB, hal ini dapat menjelaskan lonjakan pada hash rate jaringan Bitcoin baru-baru ini.
Sementara itu, Dan Held, mantan Direktur Pemasaran Pertumbuhan di bursa Kraken, menantang perspektif PlanB tentang dampak harga akuisisi BTC melalui penambang dibandingkan dengan bursa.
Held berpendapat bahwa semua perdagangan, baik yang dijual bebas (OTC) atau lainnya, pasti berdampak pada harga. Held menekankan bahwa jumlah total koin yang dibeli atau dijual tetap sama, terlepas dari pihak perdagangan yang terlibat.
Meskipun mengakui validitas dari pandangan Held, PlanB memperkenalkan pertimbangan tambahan. Dia menyarankan bahwa perbedaan antara ETF yang membeli OTC dari penambang dan penambang yang menjual OTC ke ETF adalah bahwa ETF menghilangkan permintaan dari pasar sedangkan penambang menghilangkan pasokan.
Selama akhir pekan, jaringan Bitcoin mengalami penyesuaian signifikan dalam tingkat kesulitan untuk menambang blok baru. Menurut data dari Bitcoin Blockchain Explorer, penyesuaian ini terjadi pada ketinggian blok 818.496, mendorong kesulitan penambangan ke rekor tertinggi 67,96 tera-hash per detik.
Lonjakan kesulitan penambangan ini mengikuti kenaikan hash rate jaringan, karena hash rate rata-rata mencapai 504,8 exa-hash per detik (EH/s) dibandingkan dengan 486,50 EH/s yang tercatat dalam penyesuaian kesulitan penambangan sebelumnya.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.