- General Manajer di Bank of International Settlements, Agustin Carsten, menyerukan struktur hukum CBDC di seluruh negara.
- Dalam pidatonya baru-baru ini yang dipublikasikan di situs bank itu, Carsten membahas manfaat dari CBDC.
- Menurut survei BIS tahun 2022, 93 persen bank sentral terlibat aktif dalam berbagai inisiatif CBDC.
Sebelumnya hari ini, Agustin Carstens, General Manager di Bank for International Settlements (BIS) menyatakan bahwa semua negara harus membentuk fasilitas hukum yang memfasilitasi penerapan mata uang digital bank sentral (CBDC). Menurut pidatonya yang dimuat di situs resmi BIS, Carstens mengutip:
“CBDC grosir memiliki potensi besar di bidang otomatisasi dan mitigasi risiko. Mereka pada dasarnya dapat membuat uang bank sentral dapat diprogram, misalnya dengan menyatakan bahwa penyelesaian akan terjadi jika dan hanya jika kondisi tertentu terpenuhi.”
Dalam pidatonya, Carstens menekankan pentingnya CBDC, dengan menyebutkan bahwa CBDC grosir juga akan memungkinkan pengembangan produk keuangan ritel yang lebih rumit, seperti deposito yang ditokenisasi. Selain itu, CBDC menyerupai sistem perbankan dua tingkat kontemporer, di mana bank sentral menetapkan fondasi fundamental, dan entitas swasta menawarkan layanan yang berorientasi pada pelanggan.
Sambil mengacu pada Laporan Ekonomi Tahunan BIS baru-baru ini, Carstens menyoroti bahwa konsep “buku besar terpadu” akan membantu integrasi berbagai strata dalam sistem moneter digital. Seiring waktu, hal ini bahkan mungkin akan diperluas untuk memungkinkan penyelesaian secara bersamaan dan segera dalam mata uang bank sentral untuk berbagai kategori aset.
Menurut laporan International Monetary Fund pada tahun 2020, sekitar 80 persen bank sentral tidak memiliki kewenangan hukum untuk menerbitkan CBDC berdasarkan undang-undang saat ini atau beroperasi dalam kerangka hukum yang kurang jelas mengenai masalah ini. Dalam konferensi di Swiss, Carstens mengatakan bahwa masalah ini perlu segera diperbaiki, dengan menyatakan bahwa, “Masyarakat berhak menuntut bentuk uang yang memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.”
Dalam video tahun 2020, Carstens membahas bahwa perbedaan utama antara uang tunai dan CBDC adalah bahwa bank sentral akan memiliki kendali penuh atas peraturan dan regulasi yang menentukan penggunaannya. Selain itu, bank sentral juga akan memiliki teknologi untuk menegakkan peraturan dan regulasi ini. Pada tahun 2022, BIS melakukan survei terhadap 86 bank sentral dan menemukan bahwa 93 persen bank sentral tengah terlibat aktif dalam berbagai inisiatif CBDC.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.