- Investor institusi lebih tertarik pada DeFi daripada kripto, ujar Pendiri COMP.
- Robert Leshner berpendapat bahwa institusi tertarik menggunakan teknologi blockchain untuk meminjam aset tradisional.
- Pakar blockchain lainnya tidak setuju dengan pandangan Leshner tentang kepentingan institusi.
Pendiri protokol peminjaman berbasis Ethereum Compound (COMP), Robert Leshner, baru-baru ini menyatakan skeptisisme mengenai keterlibatan investor institusional dalam ruang kripto. Leshner menyatakan pandangannya dalam diskusi panel di Konferensi Tanpa Izin di Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, Leshner mempertanyakan kemungkinan institusi menunjukkan antusiasme untuk memperdagangkan atau meminjam kripto seperti ETH, LINK, dan token lain yang dia gambarkan sebagai “shitcoin.” Namun, dia menyoroti bahwa meskipun institusi mungkin tidak antusias dengan kripto, mereka tertarik pada teknologi blockchain dan konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi). Leshner menjelaskan,
Mereka menyukai gagasan DeFi. Mereka menyukai gagasan produk keuangan yang dibangun dengan cara yang lebih kuat, lebih transparan, lebih efisien, lebih murah dan lebih baik.
Dengan tegas, dia menunjukkan bahwa minat mereka terletak pada penggunaan teknologi blockchain untuk memperdagangkan dan meminjam aset tradisional seperti saham, obligasi, mata uang dan komoditas. Leshner menyebut perbedaan kepentingan ini sebagai “kesenjangan besar” yang akan membentuk masa depan DeFi selama dekade berikutnya.
Selain itu, Leshner percaya bahwa gelombang pertama protokol DeFi telah menjadi bukti konsep bagi investor institusi mengenai potensi aset yang ditokenisasi. Menariknya, Leshner mendirikan perusahaan baru, Superstate, untuk membawa aset tradisional ke dalam blockchain. Ini terjadi setelah dia mengundurkan diri dari posisi CEO di Compound Labs pada bulan Juli.
Sementara itu, pakar blockchain lainnya tidak setuju dengan pandangan Leshner tentang kepentingan institusi. Shawn Douglass, salah satu Pendiri penyedia data blockchain Amberdata, menentang pemisahan aset ke dalam kategori “milik mereka” dan “milik kita” dan mengutip stablecoin.
Douglass menyatakan bahwa setiap protokol DeFi bergantung pada stablecoin sebagai dasar transaksi, yang mewakili perbendaharaan yang ditokenisasi. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa tidak perlu memisahkan aset tradisional dan aset kripto.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.