- JPMorgan Chase telah memperkenalkan sistem pembayaran yang dapat diprogram menggunakan blockchain.
- Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengotomatiskan pembayaran berdasarkan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga menghilangkan kebutuhan akan pesanan tetap pada waktu tertentu.
- Naveen Mallela berpendapat bahwa sistem pembayaran yang dapat diprogram dapat menarik perhatian bendahara perusahaan.
JPMorgan meluncurkan sistem pembayaran yang dapat diprogram menggunakan blockchain yang memungkinkan perusahaan melakukan pembayaran secara otomatis.
Menurut Bloomberg, sistem baru JPMorgan Chase and Co. yang dapat diprogram akan memberikan klien kesempatan untuk memasukkan kondisi dana yang akan dipindahkan untuk menutupi pembayaran yang telah jatuh tempo dan margin call.
Sebelum fitur baru ini, laporan menunjukkan bahwa klien harus menetapkan perintah tetap agar pembayaran dilakukan pada waktu tertentu, sementara sekarang mereka dapat memprogram pembayaran agar dilakukan ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Naveen Mallela, Kepala Sistem Koin di divisi blockchain JPMorgan Onyx, berbagi bahwa dengan menggunakan blockchain, transaksi sudah hampir seketika. Dia menambahkan, “Sekarang, fungsi baru di JPM Coin membebaskan mereka dari kebutuhan untuk menetapkan pesanan tetap untuk waktu atau jumlah tertentu, dan berfungsi ketika kriteria yang telah diprogram terpenuhi.”
Mallela mengklaim bahwa fitur baru JPMorgan akan menjadi contoh pertama perusahaan keuangan tradisional yang membangun pembayaran terprogram dalam skala besar sambil menggunakan uang bank komersial yang ada.
Lebih lanjut, Mallela menyampaikan bahwa sistem baru yang dapat diprogram ini dapat menarik para bendahara perusahaan dalam kondisi suku bunga saat ini, karena ia percaya bahwa sistem ini berpotensi memungkinkan mereka memperoleh lebih banyak pendapatan dari deposito. Mallela berkata,
Ketika kita berbicara tentang mata uang digital dan deposito yang diberi token, holy grail-nya adalah kemampuan untuk memprogram pembayaran.
Sistem ini telah diuji, karena perusahaan otomasi Jerman, Siemens AG, dilaporkan menggunakan sistem tersebut minggu ini untuk mengonfigurasi akunnya guna mentransfer uang guna mengisi potensi kekurangan. Laporan sebelumnya mengklaim bahwa JPMorgan sedang dalam tahap awal menjajaki deposit token digital berbasis blockchain. Selain itu, token bank tersebut, JPM Coin, telah mengalami transaksi senilai US$1 milyar setiap hari.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.