- JPMorgan mengeksplorasi token deposit berbasis blockchain untuk pembayaran lintas batas.
- Bank tidak akan membuat token tersebut kecuali disetujui oleh regulator AS.
- JPMorgan dapat meluncurkan token untuk digunakan oleh klien korporat kurang dari setahun setelah menerima persetujuan peraturan.
Bank multinasional Amerika, JPMorgan Chase, dilaporkan sedang dalam tahap awal menjajaki token deposit digital berbasis blockchain. Seseorang yang mengetahui tentang upaya tersebut menyatakan bahwa bank itu tidak akan membuat token tersebut kecuali proyek tersebut disetujui oleh regulator AS.
JP Morgan adalah bank terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada tahun 2023. Token deposit digital akan digunakan untuk mempercepat pembayaran dan penyelesaian lintas batas, sebagian besar infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan bentuk pembayaran baru ini telah dikembangkan, menurut laporan Bloomberg.
Orang yang berbagi berita ini dengan Bloomberg meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi. Lebih lanjut, dia menyatakan bank kemungkinan akan meluncurkan produk tersebut untuk digunakan oleh nasabah korporasi kurang dari setahun setelah mendapat lampu hijau dari regulator.
Juru bicara JPMorgan mengatakan, “Kami menghargai bahwa regulator harus berhati-hati dan teliti sebelum produk baru dikembangkan dan digunakan.” Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa jika proyek tersebut disetujui, “infrastruktur blockchain akan dapat mendukung peluncuran token deposit dengan relatif cepat.”
Juru bicaranya menyatakan bahwa penerbitan token deposit ini telah diuji dalam satu transaksi tahun lalu sebagai bagian dari Project Guardian Otoritas Moneter Singapura (MAS). Proyek ini merupakan inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk melaksanakan peminjaman dan pinjaman yang aman pada jaringan publik berbasis blockchain.
Umar Farooq, CEO Onyx JPMorgan, platform berbasis blockchain untuk transaksi pembayaran grosir, mengatakan, “JPMorgan telah berinovasi bersama dengan MAS, menghasilkan beberapa produk pertama di industri dan pengenalan simpanan token pada blockchain publik adalah satu lagi hal yang lain. pencapaian yang kami nantikan untuk diluncurkan.”
Bank ini telah menggunakan teknologi blockchain beberapa kali sebelumnya, dan salah satu proyek terbarunya adalah JPM Coin, yang diumumkan pada tahun 2019. JPM Coin adalah stablecoin yang digunakan untuk transfer uang bisnis-ke-bisnis dan berjalan pada blockchain pribadi. Dilaporkan, koin tersebut tidak tersedia di bursa aset digital dan hanya tersedia untuk sejumlah kecil klien institusional saja.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.