- Pesepakbola Cristiano Ronaldo telah digugat oleh tiga investor karena mempromosikan penjualan sekuritas Binance yang tidak terdaftar.
- Para investor menuduh bahwa Ronaldo bertanggung jawab atas kerugian mereka karena promosinya mendorong mereka untuk berinvestasi di Binance.
- Keluhan tersebut mengklaim bahwa Ronaldo seharusnya mengetahui tentang penjualan sekuritas tidak terdaftar oleh Binance.
Pesepakbola Portugal Cristiano Ronaldo telah digugat karena secara aktif mempromosikan dan berpartisipasi dalam penjualan sekuritas Binance yang dianggap tidak terdaftar. Dalam gugatan class action senilai US$1 milyar yang diajukan pada 27 November, tiga investor, yang mengaku menderita kerugian dari Binance, menuduh Ronaldo ikut bertanggung jawab atas kerugian mereka.
Kabarnya, Ronaldo menjalin kemitraan strategis dengan Binance tahun lalu, melakukan promosi Koleksi NFT Binance. Gugatan tersebut menuduh bahwa ketenaran dan pengaruh Ronaldo telah mendorong Binance mencapai ketinggian yang luar biasa, mendorong 850 juta lebih pengikutnya untuk berinvestasi di bursa tersebut. Penggugat berpendapat,
Promosi Ronaldo meminta atau membantu Binance dalam meminta investasi pada sekuritas yang tidak terdaftar dengan mendorong jutaan pengikut, penggemar dan pendukungnya untuk berinvestasi dengan platform Binance.
Keluhan tersebut juga menyoroti pertumbuhan raksasa Binance segera setelah Ronaldo mempromosikannya. Misalnya, ada peningkatan lebih dari 500 persen individu yang menelusuri kata kunci “Binance” di Google setelah keterlibatan Ronaldo dalam penjualan NFT.
Para penuduh, yaitu Michael Sizemore, Mikey Vongdara dan Gordon Lewis, berpendapat bahwa Ronaldo, yang memiliki “pengalaman investasi dan sumber daya yang luas untuk mendapatkan penasihat dari luar,” seharusnya mengetahui tentang penjualan sekuritas tidak terdaftar di platform tersebut. Para investor ini meminta kompensasi finansial atas kerugian dan biaya hukum melalui gugatan.
Tuduhan tersebut muncul sehubungan dengan insiden baru-baru ini yang melibatkan Binance dan mantan CEO-nya, Changpeng Zhao, yang mengguncang seluruh komunitas kripto. Platform tersebut telah diawasi dengan cermat oleh regulator AS atas penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Dalam penyelesaian US$4,3 milyar, Zhao mengaku bersalah karena melanggar aturan anti pencucian uang dan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Binance.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.