- Menurut Chainalysis, India telah menjadi pasar kripto terbesar kedua di dunia.
- India menerima sekitar US$268,9 milyar aset kripto antara Juli 2022 dan Juni 2023.
- DeFi menyumbang 55,8 persen dari volume transaksi regional CSAO.
Menurut laporan Chainalysis, sebuah firma analisis blockchain yang berkantor pusat di New York, India telah menjadi pasar kripto terbesar kedua di dunia. Chainalysis mendasarkan laporannya pada volume transaksi mentah dan menunjukkan bahwa Asia Tengah dan Selatan dan Oseania (CSAO) bisa dibilang telah menjadi tuan rumah bagi pasar kripto yang paling menarik dan dinamis di dunia.
Laporan Chainalysis menunjukkan bahwa, berdasarkan analisis regional, CSAO adalah pasar kripto terbesar ketiga, mencakup hampir 20 persen aktivitas kripto global. Secara pasti, CSAO mengklaim 19,3 persen dari volume transaksi kripto mentah global, sementara negara lain di dunia mempertahankan 80,7 persen.
Laporan tersebut, yang merupakan kutipan dari “Laporan Geografi Aset Kripto 2023” yang belum dirilis oleh Chainalysis, mencatat bahwa India memimpin volume transaksi di CSAO secara signifikan. Ini menunjukkan India menerima sekitar US$268,9 milyar aset kripto antara Juli 2022 dan Juni 2023.
Laporan Chainalysis mempersempit fokusnya pada daya beli dan populasi ketika mengukur adopsi kripto di akar rumput. Dengan menggunakan metrik ini, CSAO menunjukkan dominasi yang jelas, dengan enam dari sepuluh negara teratas dalam kategori ini berada di wilayah tersebut. Diantaranya adalah India (1), Vietnam (3), Filipina (6), india (7), Pakistan (8) dan Thailand (10).
Menurut laporan Chainalysis, telah terjadi lonjakan transaksi keuangan terdesentralisasi (DeFi) di CSAO. DeFi menyumbang 55,8 persen dari volume transaksi CSAO regional. Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dari 35,2 persen yang tercatat pada periode setahun sebelumnya. Selain itu, laporan tersebut menunjukkan peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan oleh investor institusi. Menurut laporan tersebut, 68,8 persen dari total volume transaksi selama periode yang ditinjau berjumlah lebih dari US$1 juta. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya sebesar 57,6 persen.
Chainalysis mengamati dinamisme tingkat tinggi dalam model adopsi kripto CSAO. Perusahaan analisis tersebut mencatat variasi dalam penggunaan layanan kripto yang berbeda. Namun, hal ini menunjukkan bahwa bursa terpusat tetap memimpin dalam lalu lintas pengguna, konsisten dengan metrik dari belahan dunia lain.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.