- Pasar kripto tidak menguntungkan bagi para trader seperti tahun lalu, menurut laporan Bloomberg.
- Para pembuat pasar dilaporkan beradaptasi untuk mengurangi risiko, namun upaya mereka mempengaruhi margin keuntungan mereka.
- Bencana FTX membuat para trader dan pembuat pasar memprioritaskan manajemen risiko.
Margin keuntungan pasar kripto merosot 30 persen dibandingkan tahun lalu, menurut laporan Bloomberg. Pasar ini dulunya menguntungkan bagi para trader, tetapi setelah kebangkrutan bursa FTX, investor mulai menghindari sektor ini. Artikel tersebut menyoroti kekhawatiran para trader tentang kenaikan biaya dan tuntutan hukum terhadap bursa kripto.
Crash yang terjadi setelah FTX menyatakan kebangkrutan menyebabkan banyak koin tertahan di bursa yang runtuh ini. Laporan tersebut menyampaikan bahwa para pembuat pasar telah meningkatkan upaya mereka untuk mengurangi risiko situasi serupa di masa depan, namun, upaya mereka menyebabkan penurunan margin keuntungan.
Beberapa penyedia likuiditas mengambil pendekatan berbeda dan mulai mendiversifikasi aktivitas mereka di lebih banyak bursa. Artikel tersebut lebih lanjut menunjukkan bahwa Auros, GSR Markets dan Wintermute Trading menyimpan inventaris aset digital jauh dari tempat perdagangan dan menggunakannya sebagai jaminan.
Jaminan dilaporkan disimpan di kustodian, dan jika bursa jatuh, maka hanya token yang diperoleh dari pemberi pinjaman yang akan diekspos. Auros, sebuah perusahaan perdagangan algoritmik dan pembuat pasar, mengatakan bahwa penggunaan perantara menyebabkan penurunan profitabilitas sebesar 20-30 persen jika dibandingkan dengan menyetor dan memanfaatkan koin secara langsung dengan situs perdagangan.
Menurut laporan tersebut, para trader tidak memprioritaskan risiko yang timbul dari meninggalkan aset di bursa, tetapi setelah FTX runtuh pada November 2022, industri kripto berubah. Kepala Perdagangan di Auros, Le Shi, mengatakan, “Bencana FTX adalah peringatan bagi industri ini.” Selain itu, ia menambahkan, “Kami memahami bahwa biaya yang lebih tinggi akan menjadi cara dalam menjalankan bisnis saat ini.”
Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa trader kripto dan pembuat pasar mendapat manfaat dari kenaikan pada tahun 2021. Wintermute, yang merupakan perusahaan perdagangan algoritmik global dan penyedia likuiditas di pasar aset digital, memiliki volume perdagangan sebesar US$1,5 triliun pada saat itu. Perusahaan perdagangan ini memperoleh laba US$582 juta dari pendapatan US$1,05 milyar.
Selain jatuhnya FTX, artikel tersebut menyebutkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan trader menarik diri dari aset digital. Selain itu, beberapa tuntutan hukum Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap bursa kripto seperti Binance dan Coinbase menyebabkan ketidakpastian di pasar perdagangan kripto.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.