- Responden juga menunjukkan kepercayaan yang rendah pada sistem keuangan tradisional, yang menunjukkan bahwa minat pada DeFi sebagian dimotivasi oleh ketidakpuasan terhadap status quo
- Dari mereka yang pro-DeFi, 84% mengatakan mereka akan menggunakannya untuk melakukan pembelian online, 78% akan menggunakannya untuk membayar tagihan, dan 77% akan menghemat uang melaluinya
- Kurang dari setengah orang Amerika memiliki “kepercayaan” atau “banyak kepercayaan” pada bank nasional besar (40%) atau bank regional (43%)
Sebuah survei oleh DeFi Education Fund (DEF) menunjukkan bahwa 42% orang Amerika mengatakan mereka akan mencoba keuangan terdesentralisasi (DeFi) jika undang-undang yang diusulkan disahkan menjadi undang-undang. 42% itu terpecah menjadi sekitar 9% yang “sangat atau sangat mungkin” dan sekitar 33% yang “agak mungkin” menggunakan DeFi di bawah kerangka hukum yang lebih jelas.
Responden juga menunjukkan kepercayaan yang rendah pada sistem keuangan tradisional, menunjukkan bahwa minat pada DeFi sebagian dimotivasi oleh ketidakpuasan terhadap status quo.
Selain itu, survei mengungkapkan bahwa dari mereka yang pro-DeFi, 84% mengatakan mereka akan menggunakannya untuk melakukan pembelian online, 78% akan menggunakannya untuk membayar tagihan, dan 77% akan menghemat uang melaluinya.
Menariknya, empat dari setiap sepuluh orang Amerika berpikir bahwa DeFi dapat membantu memecahkan masalah biaya tinggi yang sering dibebankan oleh bank reguler dan perusahaan keuangan.
Survei menunjukkan bahwa kepercayaan pada lembaga keuangan tradisional semakin lemah, dengan skeptisisme yang meluas tentang kemampuan mereka untuk melayani rata-rata orang. Misalnya, hanya 49% warga AS yang merasa sistem keuangan AS saat ini memenuhi kebutuhan mereka, dan hanya 25% yang percaya bahwa sistem keuangan AS terstruktur untuk memberi manfaat bagi orang biasa.
Ketidakpercayaan yang meluas ini tampaknya tercermin dalam kepercayaan publik juga. Kurang dari setengah orang Amerika memiliki “kepercayaan” atau “banyak” pada bank nasional besar (40%) atau bank regional (43%). Selain itu, hanya 23% populasi yang berpikir bank membebankan biaya yang wajar.
Regulasi mungkin menjadi kunci penggunaan DeFi secara massal
Temuan ini menunjukkan banyak orang Amerika tidak menentang DeFi itu sendiri dan hanya menginginkan perlindungan hukum, definisi, dan perlindungan konsumen. Undang-undang yang berlaku bisa menjadi sakelar yang mengubah rasa ingin tahu menjadi adopsi.
Namun, dengan aturan yang lebih jelas datang peluang dan tanggung jawab. Ini berarti bahwa jika regulasi memberi platform DeFi lebih banyak legitimasi, pengguna dapat berbondong-bondong ke sana, tetapi platform juga akan menghadapi tantangan kepatuhan, pelaporan, dan pengawasan.
Rendahnya kepercayaan pada keuangan tradisional dan meningkatnya kesadaran akan DeFi kemungkinan saling terkait. Karena semakin banyak orang belajar tentang DeFi dan jika peraturan diterapkan untuk membuatnya lebih aman, adopsi dapat dipercepat, terutama di kalangan demografi yang lebih muda dan lebih paham teknologi.
Plus, aturan yang lebih jelas dapat meningkatkan potensi investasi, karena lebih banyak uang akan mengalir ke perusahaan dan proyek DeFi baru. Secara umum, ketika ada lebih sedikit risiko hukum, lebih banyak uang dapat mengalir ke industri, yang akan mengarah pada teknologi, keamanan, dan produk yang ramah pengguna yang lebih baik.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.