- Liminal, penyedia layanan tahanan yang berbasis di Singapura, memperluas ke Abu Dhabi setelah persetujuan peraturan.
- Kemenangan regulasi baru-baru ini di Dubai dan India menandakan kehadiran regional Liminal yang lebih luas.
- Visi strategis melibatkan perluasan jejak peraturan di luar pasar saat ini untuk melayani klien institusional secara global.
Liminal, penyedia layanan tahanan yang berbasis di Singapura, telah berkembang melampaui pantainya dengan mendapatkan persetujuan peraturan di Abu Dhabi. Seperti dilaporkan oleh juru bicara perusahaan, anak perusahaan Liminal, First Answer Middle East, telah diberikan Izin Layanan Keuangan (FSP) oleh Otoritas Pengatur Jasa Keuangan (FSRA) dari Pasar Global Abu Dhabi (ADGM).
Mengingat hal ini, Liminal dapat menyediakan layanan penitipan di kota terpadat kedua di UEA, setelah persetujuan prinsip yang diterima tahun lalu.
Selain itu, perusahaan telah menyaksikan beberapa kemajuan peraturan selama seminggu terakhir. Ini telah menerima lampu hijau di kawasan Asia Pasifik (APAC), Timur Tengah, dan Afrika Utara (MENA). Pada catatan positif lainnya, cabang Liminal di Dubai, First Answer Custody FZE, baru-baru ini mendapatkan persetujuan awal dari Virtual Asset Regulatory Authority (VARA) emirat.
Berbicara tentang pengembangan, Wakil Presiden Senior Strategi dan Operasi Bisnis Liminal, Manan Vora, mencatat, “Kami memulai dorongan strategis dua tahun lalu untuk mengamankan lisensi peraturan di pasar-pasar utama di seluruh APAC dan EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika), secara strategis memposisikan diri untuk melayani klien institusional.”
Vora menambahkan bahwa Liminal bertujuan untuk bergerak melampaui kehadiran teknologinya di Eropa dan Taiwan untuk mendapatkan persetujuan peraturan di wilayah ini. VP juga menyebutkan keterlibatan Liminal sebagai penyedia teknologi untuk “pertukaran aset digital berdaulat” Indonesia.
Sementara itu, Unit Intelijen Keuangan India (FIU) mengungkapkan bahwa anak perusahaan Liminal di India telah terdaftar sebagai entitas pelapor, menjadikannya kustodian aset digital pertama yang mencapai pengakuan ini. Ini mengikuti penunjukan Liminal oleh Biro Investigasi Pusat India (CBI) untuk mengelola aset digital yang disita pada bulan November.
Selain itu, Liminal telah sibuk di depan rumahnya, menawarkan solusi hak asuh di Singapura sebelum negara itu memperkenalkan persyaratan lisensi baru pada bulan April. Dengan demikian, itu menjadi kakek ke dalam pedoman baru, perjanjian yang ditetapkan selama enam bulan. Meskipun demikian, perusahaan telah memberi tahu Otoritas Moneter Singapura (MAS) tentang niatnya untuk mengajukan lisensi.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.