- Anthony Scaramucci berpendapat tentang potensi pasar BTC untuk mencapai US$15 triliun.
- Dia mengkritik sistem moneter AS yang rusak dan pengeluaran pemerintah yang berlebihan.
- Scaramucci menekankan perlunya perencanaan jangka panjang dalam politik Amerika.
Dalam wawancara baru-baru ini, Anthony Scaramucci, mitra pengelola perusahaan investasi aset digital SkyBridge Capital dan mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, berbagi visinya untuk masa depan uang. Dia mengungkapkan keyakinannya, terutama menyoroti kekuatan transformatif Bitcoin, dengan alasan Bitcoin dapat mencapai nilai pasar US$15 triliun.
Dalam wawancara tersebut, Scaramucci menyatakan bahwa Federal Reserve AS berkinerja baik. Namun, ia menekankan bahwa sistem yang menjadi dasar operasional FED telah rusak secara fundamental. Untuk memperkuat klaimnya, ia menyebutkan kekhawatiran mengenai devaluasi mata uang fiat. Menurut mantan politisi AS tersebut, pemerintah membelanjakan 43 sen lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Scaramucci menjelaskan situasinya berbahaya karena uang yang dipinjam harus dibayar kembali dengan dolar AS yang nilainya lebih tinggi dibandingkan saat dipinjam, sehingga berpotensi menyebabkan kemerosotan ekonomi yang parah. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa FED berada dalam posisi sulit karena sistem yang rusak.
Sebagai solusinya, ia mengusulkan alternatif berupa aset abadi dengan kelangkaan tertentu, yang pada dasarnya merupakan buku besar transaksi yang transparan. Scaramucci mencatat bahwa tidak ada aset yang memiliki karakteristik seperti itu kecuali Bitcoin, yang menurutnya berkembang menjadi penyimpan nilai yang bisa lebih berharga daripada emas.
Dengan tegas, mantan politisi AS tersebut memproyeksikan bahwa Bitcoin akan mencapai kapitalisasi pasar US$15 triliun di tengah sistem keuangan AS yang rusak. Selain itu, Scaramucci membahas tantangan dalam memperbaiki sistem.
Meskipun ia menyatakan bahwa masalah ini dapat diperbaiki, ia berpendapat bahwa hal ini memerlukan pendekatan jangka panjang. Menurutnya, politisi Amerika kurang memiliki perencanaan jangka panjang, berbeda dengan negara lain, seperti Tiongkok, yang memiliki rencana komprehensif untuk masa depan.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.