- Otoritas Prancis memperkenalkan program sertifikat untuk influencer di sektor keuangan, termasuk kripto.
- Namun sertifikat tersebut bersifat opsional, tetapi influencer yang mengambilnya harus lulus 75 persen pertanyaan.
- Pihak berwenang mengatakan ada hampir 1.000 influencer yang telah memperoleh sertifikasi umum sejak diluncurkan.
Pihak berwenang di Prancis baru-baru ini mengumumkan peluncuran program bersertifikat untuk influencer di negara tersebut. Program ini ditujukan untuk influencer keuangan, termasuk influencer kripto.
Sertifikat yang diberi nama “Responsible Influence Certificate” ini merupakan hasil kolaborasi antara Autorité des Marchés Financiers (AMF) dan Autorité de Régulation Professionnelle de la Publicité (ARPP). Sejak Juli 2022, kedua badan tersebut telah mengumumkan rencana untuk modul khusus sektor keuangan sebagai bagian dari sertifikasi.
Menurut lembaga tersebut, sertifikat tersebut ada untuk membantu memprofesionalkan para influencer, yang kini diatur dalam undang-undang. Untuk mendapatkan sertifikat, para influencer harus menjawab minimal 75 persen dari 25 pertanyaan dengan benar.
Namun, sertifikat tersebut murni opsional, seperti yang disebutkan oleh jurnalis kripto yang berbasis di Prancis dalam sebuah tweet. Membalas tweet Patrick Hansen, seorang eksekutif di Circle, yang menyatakan bahwa sertifikasi itu wajib, jurnalis tersebut menyatakan bahwa influencer tidak memerlukan sertifikat tersebut untuk beriklan di negara tersebut.
Menurut jurnalis tersebut, influencer kini hanya dapat bekerja dengan VASP terdaftar di negara tersebut. Berdasarkan postingan tersebut, aturan ini mulai berlaku sejak 9 Juni.
Namun, sebagai bagian dari undang-undang bulan Juni 2023 yang diperkenalkan di Prancis untuk memandu aktivitas komersial, influencer diwajibkan untuk menunjukkan apakah postingan dari mereka merupakan iklan atau kewajiban komersial.
Sejak diluncurkannya sertifikasi influencer umum, pihak berwenang mengatakan mereka telah mengeluarkan sertifikat tersebut kepada hampir 1.000 influencer di Prancis. Namun, penerapan sertifikasi dan undang-undang tentang pengaruh ini tidak mengherankan mengingat bagaimana perusahaan menggunakan influencer untuk mendorong proyek palsu dan penipuan.
Para influencer, terutama di bidang kripto, mendapat sorotan karena mendorong proyek palsu dan penipuan. Secara khusus, keruntuhan FTX telah mengungkap keterlibatan beberapa influencer dan selebritas yang menerima uang untuk mendorong proyek-proyeknya. Sejak itu, banyak pengguna yang mengajukan tuntutan hukum terhadap influencer atas tindakan mereka.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.