- Pengadilan Nigeria menunda jaminan Gambaryan karena perselisihan hukum dan masalah kesehatan tetap ada.
- Penahanan Gambaryan meningkatkan ketegangan dengan anggota parlemen AS yang mendesak intervensi Biden.
- Binance mengklaim pejabat Nigeria menuntut pembayaran kripto rahasia senilai $150 juta, memicu kekhawatiran korupsi.
Pengadilan Nigeria sekali lagi menunda keputusannya atas permohonan jaminan Tigran Gambaryan, seorang eksekutif senior di Binance Holdings Ltd., yang telah ditahan di negara itu selama lebih dari enam bulan.
Gambaryan, kepala kepatuhan kejahatan keuangan di Binance, menghadapi tuduhan terkait manipulasi mata uang dan pencucian uang, menurut Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan Nigeria (EFCC).
Selama sidang pengadilan di Abuja pada hari Rabu, hakim yang memimpin kasus tersebut menunda putusan atas permohonan jaminan, menyatakan bahwa keputusan akan dibuat di kemudian hari, tanggal yang tidak ditentukan.
Pengacara Gambaryan, Mark Mordi, berpendapat bahwa kliennya membutuhkan perhatian medis yang mendesak, termasuk operasi, yang dia klaim tidak dapat disediakan oleh sistem penjara Nigeria. Mordi menekankan bahwa kesehatan Gambaryan telah memburuk sejak 18 Juli dan intervensi medis segera sangat penting.
Jaksa Penuntut Umum Ekele Iheanacho menentang permohonan jaminan, menegaskan bahwa Gambaryan telah menerima perawatan medis yang memadai di rumah sakit penjara dan fasilitas medis terpisah di Abuja yang sering digunakan oleh pejabat tinggi pemerintah. Jaksa berpendapat bahwa kebutuhan medis terdakwa dipenuhi dalam fasilitas yang ada, menimbulkan keraguan tentang perlunya jaminan untuk alasan kesehatan.
Gambaryan telah ditahan sejak Februari 2024, menyusul penangkapannya oleh pihak berwenang Nigeria selama kunjungan untuk membahas kepatuhan Binance terhadap peraturan setempat. Penahanannya telah menarik perhatian yang signifikan, terutama setelah rekannya, yang juga ditahan, berhasil melarikan diri. Gambaryan secara resmi didakwa dan dipindahkan ke penjara pada bulan April.
Kasus ini telah menarik pengawasan internasional, dengan anggota parlemen senior Partai Republik di Amerika Serikat menuduh Nigeria secara tidak adil menahan Gambaryan dan mendesak Presiden Joe Biden untuk campur tangan.
Situasi meningkat pada bulan Mei ketika Binance menuduh bahwa pihak berwenang Nigeria menuntut ‘rahasia’ $ 150 juta dalam mata uang kripto untuk menyelesaikan masalah perusahaan di negara tersebut, sebuah klaim yang dibantah keras oleh pejabat Nigeria.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.