Penyelidik Kripto Menuduh Keterlibatan Robinhood dalam Aliran Dana Ilegal

Last Updated:
Penyelidik Kripto Menuduh Keterlibatan Robinhood dalam Aliran Dana Ilegal
  • TruthLabs menimbulkan kecurigaan tentang keterlibatan Robinhood dalam memfasilitasi dana kripto ilegal.
  • Detektif tersebut mengutip aliran sebesar US$544 juta dari dana pelanggan FTX ke Robinhood.
  • Selain itu, hubungan antara rencana ekspansi Robinhood di Inggris dan kesepakatan FTX di Inggris juga diteliti.

TruthLabs, detektif kripto terkemuka, telah menimbulkan kecurigaan mengenai potensi peran Robinhood, lembaga kliring yang berbasis di AS, dalam memfasilitasi pergerakan dan penerimaan dana kripto ilegal.

Mengutip Sunil, seorang aktivis kreditur FTX, TruthLabs menyoroti aliran dana pelanggan FTX sebesar US$544 juta yang mengkhawatirkan melalui berbagai saluran, yang akhirnya masuk ke Robinhood.

Investigasi dimulai pada awal tahun 2023 ketika dompet yang ditautkan ke alamat bursa publik Robinhood menerima lebih dari US$400 juta dalam bentuk Ethereum (ETH) dari bursa Amerika Gemini. TruthLabs mencatat arus masuk terjadi sebulan setelah Robinhood meluncurkan dompet kriptonya ke jutaan pengguna.

Menurut penyelidik, alamat dompet yang sama mentransfer sekitar US$140 juta ke alamat yang terkait dengan entitas yang mengeksploitasi bursa Bitmart.

Lebih lanjut, TruthLabs menyoroti sejarah Robinhood ketika perusahaan tersebut menghadapi gejolak keuangan dan pengawasan peraturan pada awal tahun 2020. Masalah ini mengakibatkan FINRA dikenakan denda sebesar US$57 juta pada Juni 2021.

Selain itu, penyelidik menyebutkan bahwa pada Agustus 2022, divisi kripto Robinhood menghadapi denda US$30 juta dari Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York atas dugaan pelanggaran peraturan anti pencucian uang dan keamanan siber.

Selain itu, TruthLabs menyoroti keterlibatan FTX dengan AMC, di mana platform tersebut terlibat dalam pencetakan dan perdagangan token AMC yang diungkit di blockchain. Penyelidik lebih lanjut mengungkapkan bahwa pada 1 Mei 2023, Robinhood secara keliru menerapkan label kebangkrutan pada saham AMC di platform mereka.

Selain itu, pengungkapan terbaru dari Sunil telah menjelaskan transaksi FTX yang suram. Secara khusus, penjualan bisnis Inggris oleh FTX baru-baru ini seharga US$33 juta menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara rencana ekspansi Robinhood di Inggris dan kesepakatan FTX di Inggris.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.

CoinStats ad

Latest News