- Produsen logam Rusia menggunakan USDT Tether untuk melakukan transaksi dengan mitra China.
- Transaksi stablecoin efisien, memakan waktu 5-15 detik dan biaya beberapa sen.
- Anggota parlemen Rusia ingin melarang transaksi crypto untuk mempertahankan dominasi rubel.
Dua produsen logam terbesar Rusia yang tidak disetujui telah mulai melakukan transaksi lintas batas dengan pemasok dan klien China menggunakan stablecoin Tether USDT dalam upaya yang diperhitungkan untuk menghindari kemungkinan sanksi sekunder dari Departemen Keuangan AS.
Eksekutif perusahaan logam Rusia ini telah mengkonfirmasi penggunaan USDT, dengan beberapa transaksi dialihkan melalui Hong Kong. Pergeseran ini menjadi perlu karena alternatif terbukti lebih lambat atau lebih berisiko — dan sering mengakibatkan rekening bank dibekukan — perubahan ini diperlukan. Tether belum mengeluarkan pernyataan publik tentang perkembangan ini.
Pilihan perusahaan besar Rusia untuk mengadopsi teknologi blockchain menyoroti efek jangka panjang dari sanksi internasional yang diberlakukan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Pakar mata uang digital Ivan Kozlov menekankan efektivitas transaksi stablecoin, yang biayanya sangat sedikit dan hanya membutuhkan waktu 5 hingga 15 detik. Eksportir yang memegang aset mereka dalam stablecoin akan mendapatkan keuntungan, terutama dari ini. Tether, dengan USDT-nya yang terkait dengan dolar AS, menawarkan media yang dapat dipercaya untuk pertukaran ini.
Kozlov menambahkan bahwa seringkali ada prosedur yang lebih lambat atau kemungkinan rekening bank dibekukan di luar negeri saat menggunakan alternatif untuk stablecoin. Beberapa pembekuan akun di beberapa negara untuk beberapa perusahaan yang tidak dikenai sanksi menyoroti sifat saluran keuangan konvensional yang tidak stabil.
Kozlov mengatakan bahwa di negara-negara yang berurusan dengan kontrol modal dan masalah likuiditas dolar, menggunakan cryptocurrency dan stablecoin terkait dolar untuk pembayaran lintas batas menjadi praktik standar.
Tren ini melampaui perdagangan komoditas dan mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam bagaimana transaksi global dilakukan dalam menghadapi peraturan keuangan yang ketat.
Di sisi lain, sesuai laporan Coin Edition sebelumnya, anggota parlemen Rusia berencana untuk melarang penggunaan cryptocurrency untuk menjaga supremasi rubel. Mulai 1 September, hanya aset digital yang dikeluarkan di Rusia yang akan diizinkan, menandakan perubahan peraturan besar di cakrawala.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.