- Perusahaan kripto tengah mencari peluang pertumbuhan di luar Amerika Serikat karena tantangan peraturan.
- Perusahaan kripto terkemuka, termasuk Ripple Labs, telah mengalihkan fokus mereka dari pasar AS.
- Perusahaan kripto sedang menilai kembali operasi mereka, langkah-langkah kepatuhan dan praktik perekrutan di luar AS.
Perusahaan kripto sedang mencari peluang pertumbuhan di luar Amerika, menurut The Wall Street Journal. Alasan kepergian tersebut dilaporkan karena kasus Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap perusahaan kripto.
Manajer-manajer di perusahaan kripto dilaporkan dipaksa untuk “membuat rencana pertumbuhan” di luar AS. Laporan tersebut menyoroti satu kasus hukum, yaitu SEC vs Binance dan menyebutnya sebagai kasus yang penting.
The Wall Street Journal menyebutkan tiga perusahaan yang berfokus di luar AS untuk pertumbuhan. Perusahaan modal ventura kripto Ryze Labs, pasar aset digital yang didukung oleh Standard Chartered Zodia Markets dan penyedia solusi kripto Ripple Labs. Selain itu, anggota MakerDAO, protokol peer-to-peer terdesentralisasi di Ethereum, baru-baru ini memilih untuk memblokir pengguna yang berbasis di AS untuk mengakses platform tersebut.
Perusahaan-perusahaan kripto ini dilaporkan khawatir tentang berapa banyak uang yang akan mereka hasilkan setelah tindakan keras dari regulator AS. Pendiri dan Managing Partner di Ryze Labs, Matthew Graham, berkata, “Dalam jangka pendek, kita bisa mengabaikan AS. Namun dalam jangka panjang, ini adalah kerugian bagi semua orang.”
Menurut laporan, Federal Reserve menyebutkan bahwa menerbitkan atau memegang kripto “kemungkinan besar tidak sejalan dengan praktik perbankan yang aman dan sehat.” Selain itu, Paxos Trust, sebuah perusahaan kripto di AS, diminta untuk berhenti membuat lebih banyak token BUSD.
Ryze Labs dan perusahaan portofolionya sedang menjajaki bagaimana mereka akan membatasi operasi dan produk AS serta menangani masalah kepatuhan, menurut Graham. Ripple Labs dilaporkan merekrut 85 persen posisi terbukanya di luar AS dan mencatat bahwa pada akhir tahun ini, jumlah karyawan di AS akan turun 60 persen mulai dari sekarang.
Co-Founder dan Chief Executive Zodia Markets Usman Ahmad berbagi bahwa platform perdagangan ini sedang dalam negosiasi dengan beberapa regulator negara bagian Amerika. Selain itu, Zodia Markets ingin menjalin kerja sama dengan Federal Reserve. Namun, perusahaan ini khawatir bahwa otoritas federal mungkin akan beralih ke sistem peradilan untuk menegakkan peraturan kripto.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.