Regulator Kripto Peter Marton Mengundurkan Diri, NYDFS Mencari Ketua Berikutnya

Last Updated:
Crypto Regulator Peter Motor Resigns, NYDFS Searches for the Next Chief
  • Peter Marton, Wakil Pengawas Mata Uang Virtual di NYSDFS, akan pergi pada 29 September.
  • Marton akan meninggalkan jabatannya untuk mengejar peluang di sektor swasta, menurut pengawas Adrienne Harris.
  • NYDFS memulai pencarian global untuk penggantinya, memuji tim Marton.

Salah satu tokoh terkemuka dalam regulasi kripto, Peter Marton, akan meninggalkan perannya sebagai wakil pengawas mata uang virtual di Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYSDFS). FOX Business secara eksklusif mengetahui bahwa kepergian Marton akan mulai berlaku pada tanggal 29 September, menandai berakhirnya masa jabatannya dalam kondisi regulasi yang kritis ini.

Kabar hengkangnya Marton terungkap melalui memo internal yang belum diberitakan ke publik. Dalam memo tersebut, pengawas departemen Adrienne Harris menegaskan bahwa Marton akan meninggalkan jabatannya untuk menjajaki peluang di sektor swasta.

Dalam pernyataannya, Harris memuji Marton atas perannya dalam membentuk “tim regulator mata uang virtual terbesar dan paling berbakat di negara ini.” Juru bicara departemen lainnya mengonfirmasi kepergian Marton dan menyampaikan pernyataan dari Harris yang berbunyi:

Saat kami bergerak maju dalam pencarian global untuk penggantinya, saya yakin tim yang kami bentuk akan terus memberikan hasil terbaik di kelasnya untuk New York.

NYDFS telah mulai mengiklankan posisi kosong Marton di situsnya, dengan batas waktu pendaftaran hingga 9 Oktober. Marton telah menjabat sebagai kepala mata uang virtual selama hampir dua tahun sejak dia dipekerjakan pada bulan Desember 2021. Selama masa jabatannya, ia memainkan peran penting dalam membentuk keputusan kebijakan utama mengenai aset digital dan teknologi blockchain.

NYDFS telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu regulator kripto paling berpengaruh di New York. Khususnya, semua perusahaan kripto yang beroperasi di negara bagian tersebut harus mendapatkan “BitLicense,” izin khusus untuk penyedia mata uang virtual.

Kritikus dalam industri kripto berpendapat bahwa persyaratan BitLicense terlalu ketat dan sulit untuk diperoleh. Di bawah kepemimpinan Harris dan Marton, agensi tersebut hanya mengeluarkan enam BitLicense selama setahun terakhir. Selain itu, mereka telah memberlakukan beberapa tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan seperti Coinbase dan Robinhood karena pelanggaran undang-undang anti pencucian uang.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.

CoinStats ad

Latest News