- Ripple meminta tenggat waktu 16 April 2025 untuk mengajukan brief pembukaannya dalam kasus SEC.
- SEC mengajukan banding atas putusan pengadilan, dengan alasan bahwa penjualan XRP harus diklasifikasikan sebagai sekuritas.
- Pakar hukum mengkritik banding SEC, mempertanyakan kekuatan dan klaimnya tentang investor ritel.
Ripple Labs telah meminta perpanjangan untuk mengajukan brief pembukaannya dalam pertempuran hukum yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Perusahaan telah mengusulkan 16 April 2025, sebagai tenggat waktu baru untuk menanggapi banding SEC atas putusan pengadilan sebelumnya. Langkah ini menyoroti bahwa perselisihan tetap belum terselesaikan, meskipun ada harapan sebelumnya untuk kompromi potensial.
SEC Mengajukan Banding Atas Putusan XRP
Banding SEC menantang putusan yang menganggap penjualan XRP tertentu sebagai non-sekuritas, dengan alasan bahwa kesalahan dibuat dalam keputusan tersebut. Regulator mempertahankan posisinya bahwa penjualan XRP di bursa memenuhi syarat sebagai transaksi sekuritas, klaim sentral dari kasusnya terhadap Ripple.
Terkait: Pertemuan Pertama SEC pada Januari 2025: Akankah Gugatan Ripple Melihat Resolusi?
Namun, SEC telah mendorong bandingnya, mengklaim bahwa keputusan tersebut mengandung kesalahan kritis. Regulator berpendapat bahwa penjualan XRP di bursa harus diklasifikasikan sebagai sekuritas, sebuah poin yang telah menjadi inti dari kasus SEC terhadap Ripple.
Ripple’s Outlook: Percaya Diri Meskipun Ada Rintangan Hukum
Terlepas dari tekad SEC untuk melanjutkan pertempuran hukum, Ripple tetap yakin dengan posisinya. Tim hukum perusahaan, yang dipimpin oleh Stuart Alderoty, telah menyatakan keyakinannya bahwa banding SEC pada akhirnya akan gagal.
Tim hukum Ripple, yang dipimpin oleh Stuart Alderoty, tetap percaya diri dalam mempertahankan posisinya. Alderoty menyebut banding SEC sebagai “hanya kebisingan,” menunjukkan bahwa administrasi masa depan dapat menolak kasus ini sepenuhnya. Ripple terus mengadvokasi peraturan kripto yang lebih jelas yang mendorong inovasi di AS.
Terkait: SEC Bentuk Gugus Tugas Crypto yang Dipimpin oleh Hester Peirce: Ripple Bereaksi
Pakar Hukum mempertanyakan argumen SEC
Analis hukum telah menyuarakan skeptisisme tentang kasus SEC. Pengacara Jeremy Hogan mengkritik argumen regulator, mencatat kesulitan membuktikan bahwa investor ritel mengandalkan upaya Ripple untuk mendapatkan keuntungan, terutama mereka yang tidak mengetahui operasi Ripple. Hogan memprediksi bahwa pengadilan sirkuit kedua mungkin tidak memutuskan untuk mendukung SEC.
Tim hukum Ripple percaya kasus ini pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan, membawa regulasi yang lebih mendukung di industri kripto. Sementara daya tarik SEC memperpanjang pertempuran, Ripple memandangnya sebagai kesempatan untuk memperkuat posisinya dalam membentuk masa depan aset digital.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.