- Robinhood mengumumkan bahwa mereka berencana untuk meluncurkan platform-nya di Inggris.
- Platform Robinhood UK akan menawarkan 6.000 saham AS yang dapat dipilih masyarakat.
- Penduduk Inggris didorong untuk bergabung dalam daftar tunggu yang akan memberi tahu mereka terlebih dahulu ketika platform tersebut diluncurkan secara resmi.
Platform perdagangan dan investasi online Robinhood membagikan di halaman X resminya hari ini bahwa mereka akan menuju Inggris Raya (UK) pada awal tahun 2024. Ini akan menjadi upaya ketiga perusahaan untuk memperluas bisnisnya secara internasional.
Salah satu fitur menonjol dari platform Robinhood di Inggris adalah kenyataan bahwa pengguna akan dapat memilih dari 6.000 saham AS. Selain itu, laporan mengklaim bahwa pengguna Inggris juga akan dapat memanfaatkan perdagangan 24 jam lima hari seminggu yang saat ini ditawarkan oleh Robinhood.
Seperti dilansir CNBC, Robinhood awalnya tidak akan menyertakan saham Inggris dalam penawarannya, namun perusahaan memiliki rencana untuk menyertakannya seiring berkembangnya platform dan mendapatkan daya tarik. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa, kabarnya, peluncuran di Inggris tidak akan menyediakan opsi dan layanan perdagangan derivatif lainnya.
Untuk memulai masuknya ke pasar Inggris, Robinhood meminta penduduk Inggris untuk bergabung dalam daftar tunggu, yang akan memberi tahu mereka yang ada dalam daftar ketika platform sudah tersedia terlebih dahulu. Menurut laporan, perusahaan ini juga mendorong calon penggunanya untuk berbagi tautan rujukan unik dengan teman dan keluarga, yang dapat meningkatkan posisi mereka di daftar tunggu.
Robinhood telah mencoba ekspansi internasional sebelumnya. Pada tahun 2019, perusahaan ini melihat lebih dari 300.000 orang mendaftar ke daftar tunggu untuk rencana ekspansinya di Inggris. Namun, Robinhood membatalkan rencana ini, dengan menyatakan bahwa mereka lebih memilih fokus pada peningkatan permintaan di AS selama pandemi COVID-19.
Robinhood mencoba membeli bursa kripto Inggris Ziglu tahun lalu. Kesepakatan ini akhirnya gagal karena menemui sejumlah kendala di sepanjang perjalanannya. Menurut laporan, perusahaan akhirnya harus menghapus nilai investasinya dan melaporkan biaya penurunan nilai sebesar US$12 juta untuk transaksi yang gagal tersebut.
CNBC juga menyebutkan, kali ini Robinhood akan diluncurkan dengan lisensi dari Financial Conduct Authority (FCA). Namun, badan pengawas sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya terhadap aplikasi pialang seperti Robinhood dan eToro, yang melibatkan investor dengan penawaran menarik yang dapat menyebabkan perdagangan berlebihan oleh para investor tersebut, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.