- SEC memenangkan mosinya untuk memaksa karena pengadilan memerintahkan Ripple untuk menyerahkan dokumen keuangan yang diperlukan.
- Ripple dua kali menolak permintaan SEC, dengan alasan bahwa permintaan SEC “tidak tepat waktu” dan menyesatkan.
- Pengadilan menegaskan bahwa dokumen keuangan akan bermanfaat dalam proses selanjutnya.
Dalam perkembangan terkini dalam sengketa hukum SEC-Ripple, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memenangkan mosinya untuk memaksa Ripple memberikan dokumen tambahan ke pengadilan. Hakim Distrik AS Sarah Netburn memerintahkan Ripple untuk menyerahkan dokumen keuangan dan rincian kontrak XRP pasca-gugatan kepada komisi.
Jurnalis Fox Business, Eleanor Terrett, melalui X melaporkan perubahan penting dalam kisah hukum yang berkepanjangan ini. Menurut postingannya, Ripple seharusnya membuat laporan keuangan 2022-2023 dan kontrak pasca-pengaduan yang melibatkan penjualan institusional XRP. Selain itu, perusahaan diharuskan memberikan penjelasan yang jelas atas pertanyaan SEC mengenai jumlah hasil penjualan institusional XRP yang diterimanya.
SEC mengajukan Mosi untuk Memaksa pada 11 Januari, meminta Ripple untuk memberikan dokumen yang diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai penjualan XRP institusional dari perusahaan. Namun, Ripple menentang mosi tersebut, dengan alasan bahwa langkah SEC “terlalu dini.” Mengutip bahwa mosi SEC melanggar batas hukum, Ripple meminta pengadilan untuk menolak pengajuan tersebut.
Dalam balasan surat berikutnya, SEC menegaskan kembali permintaan mereka atas rincian keuangan Ripple. Sebagai tanggapan, Ripple mengajukan Sur-Reply, melihat “kesalahan penyajian fakta yang signifikan” dari sang regulator. Meskipun SEC diduga mengklaim bahwa Ripple menanggapi penyerahan dokumen sebagai hal yang tidak berbeban, Ripple berpendapat bahwa hal itu “terlalu memberatkan.”
Meskipun demikian, dalam tindakan pengadilan baru-baru ini, SEC memenangkan hati Ripple, dengan pengadilan memberikan izin kepada regulator untuk mendapatkan dokumen yang diinginkan. Hakim mengutip,
Pada tahap ini, Pengadilan tidak melihat adanya dasar untuk menghentikan penyelidikan tersebut dengan menolak akses terhadap informasi yang tersedia yang mungkin dapat dijadikan bukti untuk tahap penyelesaian. Oleh karena itu, Ripple DIPERINTAHKAN untuk membuat laporan keuangannya tahun 2022-2023 di bawah perintah perlindungan para pihak.
Pengadilan menegaskan bahwa informasi tambahan tentang transaksi keuangan Ripple akan membantu mendapatkan ganti rugi terhadap Ripple. Selain itu, rincian mengenai penjualan institusional XRP akan membantu memutuskan “apakah perintah tersebut perlu dan adil.”
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.