- Scammers menggunakan AI untuk menipu investor crypto melalui deepfake dan fitur lainnya.
- Peningkatan penipuan menggunakan AI cenderung mengurangi kepercayaan investor terhadap kripto.
- Penggunaan kata kunci seperti GPT untuk mempromosikan token palsu menyuntikkan rasa kepercayaan palsu di kalangan investor.
Kecerdasan buatan, dipuji sebagai alat revolusioner, kini menjadi pedang bermata dua di dunia crypto.
Scammers dan aktor jahat semakin memanfaatkan kekuatan AI untuk memanipulasi pasar, menipu investor, dan merusak kepercayaan yang menopang ruang aset digital. Dari deepfake tokoh-tokoh terkemuka hingga proliferasi token penipuan, AI dengan cepat muncul sebagai senjata ampuh di gudang penjahat kripto.
Kabarnya, scammers telah mencoba penipuan deepfake yang menampilkan maestro teknologi Elon Musk, Menteri Senior Singapura Lee Hsien Loong, dan banyak selebriti lainnya. Analis Crypto Akhbar Kharbekh menyoroti bahwa meningkatnya ancaman AI dapat berdampak pada kepercayaan investor terhadap crypto, dengan menyatakan:
“Investor dan pembeli baru cenderung mempercayai cryptocurrency dengan pengikut online yang lebih besar dan lebih setia, dengan asumsi bahwa orang lain telah melakukan penelitian yang cukup sebelum berinvestasi. Namun, penggunaan AI dapat menantang asumsi ini. “
AI juga memfasilitasi pembuatan token palsu dan skema pump-and-dump. Dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan oleh perusahaan analitik Elliptic, platform ini menyoroti banyak token berisiko tinggi yang dibuat melalui penipuan AI dan gerakan tidak etis. Dengan menggunakan kata kunci terkait industri seperti GPT untuk menarik perhatian pada token palsu, scammers menyuntikkan rasa kepercayaan palsu di antara para pedagang.
Dalam berita terkait, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), bank sentral Filipina, telah memperingatkan terhadap penipuan AI yang menargetkan Gubernur Eli Remolona Jr. Sementara BSP memperhatikan penggunaan AI untuk secara keliru menggambarkan bahwa Remolona mempromosikan Tesler Code, sebuah proyek crypto, bank sentral mengklarifikasi bahwa gubernur tidak mendukung proyek semacam itu.
Ketika industri crypto bergulat dengan meningkatnya ancaman penipuan bertenaga AI, regulator, investor, dan pengembang harus berkolaborasi untuk membangun perlindungan yang kuat dan mempromosikan transparansi. Masa depan crypto mungkin bergantung pada kemampuan kita untuk memanfaatkan kekuatan AI untuk kebaikan sambil mengurangi potensinya untuk membahayakan.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.