Superminority Power Play: Bisakah Solana Tetap Benar-Benar Terdesentralisasi?

• Solana memiliki total 5541 node, dengan AS memiliki 223 node.
• Node tersebar di 49 negara, 230 kota, dan 529 pusat data.
• 20 node teratas membentuk “superminoritas” dan memiliki kekuatan untuk menghentikan blockchain.

Dalam posting X (sebelumnya Twitter), komentator crypto @martypartymusic menyoroti distribusi geografis yang beragam dari node Solana, yang kini berjumlah 5541.

Amerika Serikat memimpin dengan 2013 node (36,3%), diikuti oleh Kanada (739 node, 13,34%), Belanda (553 node, 9,98%), Jerman (314 node, 5,67%), dan Prancis (273 node, 5%). Inggris, Polandia, Rusia, Jepang, dan Singapura juga menjadi tuan rumah sejumlah besar node.

Postingan MartyPartyMusic lebih lanjut mengkonfirmasi bahwa Inggris memiliki 223 node (4%), Polandia memiliki 194 (3,5%), Rusia memiliki 172 node (3,1%), Jepang memiliki 170 node (3%), dan Singapura memiliki 114 (2%). Lainnya dalam daftar termasuk Rumania (110 node, atau 2%), UEA (108 node, atau 1,95%), Lithuania (71), Ceko (65), dan Irlandia (47).

Jangkauan global Solana meluas ke 49 negara, 230 kota, dan 529 pusat data, dengan Chicago, Tokyo, Naaldwijk, Dallas, Berlin, dan New York muncul sebagai pusat utama.

Di sisi lain, seorang pengguna X menunjukkan bahwa “20 node teratas super minoritas yang dapat menghentikan, menyensor, atau memulai kembali seluruh rantai jika mereka mau.” Sesuai data dari Solana Beach, 20 node teratas membentuk “superminoritas,” yang memiliki “ancaman penghentian” atau masalah sensor, membuat blockchain Solana lebih dekat ke sentralisasi daripada desentralisasi.

Memahami “superminoritas” sangat penting: ini mewakili kelompok validator terkecil yang secara kolektif mengendalikan cukup banyak saham untuk mengganggu jaringan jika mereka berkolusi.