- Terraforms mengajukan mosi yang meminta pengadilan untuk memaksa Citadel mengeluarkan dokumen perdagangan Mei 2022.
- Perusahaan tersebut mengklaim bahwa CEO Citadel Ken Griffin bermaksud untuk men-short stablecoin-nya pada saat stablecoin ini runtuh.
- Terraform mengatakan keruntuhan TerraUSD merupakan hasil dari upaya bersama para pelaku pasar ketiga.
Terraform Labs mengajukan mosi ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida pada 10 Oktober untuk meminta izin memeriksa buku perdagangan Citadel Securities. Perusahaan sekali lagi melontarkan tuduhan bahwa Citadel, sebuah perusahaan pembuat pasar Amerika, berada di balik keruntuhan TerraUSD.
Secara khusus, Terraform telah mendekati pengadilan untuk memaksa Citadel memberikan dokumen tentang tindakan perdagangannya pada Mei 2022, ketika TerraUSD (UST) runtuh. Terraform berpendapat bahwa keruntuhan stablecoin bukanlah kegagalan algoritmik, melainkan hasil dari upaya “peserta pasar pihak ketiga” yang disengaja dan terpadu.
Pengajuan tersebut menyebutkan CEO Citadel Kenneth Griffin, dan berkata, “Raders aktif dalam pasar kripto menerima informasi, atau mengakses rumor, bahwa Ken Griffin dan/atau Citadel berupaya men-short UST.” Selain itu, pengajuan tersebut berisi cuplikan channel Discord tentang percakapan dengan seorang trader yang mengaku telah berbicara dengan Griffin.
Griffin diduga mengatakan dia akan melakukan short secara agresif pada Luna UST menggunakan teknik perdagangan dengan leverage tinggi. Meskipun Citadel Securities dilaporkan membantah tuduhan sebelumnya, sejauh ini perusahaan belum membuat pernyataan apa pun.
“Pertahanan ini akan sangat terganggu jika Citadel Securities berhasil menyembunyikan informasi terbatas ini,” ujar Terraform dalam pengajuannya. Lanjutnya, jika pengadilan menolak permohonan pengajuan, Terraform meminta agar masalah tersebut dipindahkan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York untuk diambil keputusan oleh Hakim Rakoff.
Depeg TerraUSD pada bulan Mei 2022 dan berakibat pada penghapusan lebih dari US$40 milyar yang mengawali crypto winter. Setelah keruntuhan tersebut, perusahaan dan eksekutif utamanya, terutama Pendirinya Do Kwon, berada di bawah pengawasan peraturan.
Terlepas dari klaim perusahaan, laporan menunjukkan bahwa Pendiri blockchain yang bermasalah itu, Do Kwon, mengetahui tentang keruntuhan tersebut sebelumnya. Terraform saat ini terlibat dalam tuntutan hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS atas keruntuhan tersebut.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.