- Tether semakin disukai oleh para pencuci uang, menurut PBB.
- Daya tarik Tether bagi para penjahat terletak pada transaksinya yang cepat dan tidak dapat diubah.
- Kurangnya peraturan kripto diidentifikasi sebagai faktor kunci yang mendorong penjahat melirik Tether.
Stablecoin Tether (USDT) semakin menjadi metode pembayaran pilihan bagi para pencuci uang, menurut laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Tether telah muncul sebagai pilihan utama di antara para penipu dan pencuci uang yang beroperasi di Asia Tenggara. Dengan kapitalisasi pasar melebihi US$94 milyar, Tether digambarkan sebagai pemain sentral dalam lanskap penipuan yang berkembang.
Laporan PBB menyoroti taktik umum yang digunakan oleh para penipu yang menjalin hubungan romantis palsu secara online untuk mendapatkan kepercayaan korban, kemudian meyakinkan mereka untuk mentransfer sejumlah besar uang menggunakan Tether.
Laporan tersebut mencatat, “Penegak hukum dan otoritas intelijen keuangan telah melaporkan peningkatan pesat penggunaan pencucian uang yang canggih dan berkecepatan tinggi… tim yang berspesialisasi dalam urusan Tether.”
Daya tarik Tether bagi para pencuci uang dan penjahat terletak pada kemampuannya untuk memfasilitasi transaksi yang cepat dan tidak dapat diubah pada blockchain, seperti yang disoroti oleh Erin West, seorang jaksa penuntut kriminal dan pakar kejahatan dunia maya. West menjelaskan, “Tether adalah mekanisme pilihan… cepat dan transaksi tidak dapat ditarik kembali. Begitu uang dipindahkan, maka uang pun akan dipindahkan. Anda tidak dapat menariknya kembali.”
Jeremy Douglas dari Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB mengaitkan preferensi kriminal terhadap Tether dengan tidak adanya peraturan kripto. Dia berkomentar, “Peraturan kripto sudah jauh ketinggalan [the illicit activity] atau praktis tidak ada, dan kelompok kejahatan terorganisir yang memanfaatkan dan menggunakan kerentanan dan kelemahan mengetahui hal ini.”
Laporan tersebut mengutip insiden yang terjadi pada bulan November tahun sebelumnya, di mana Tether membekukan token senilai US$225 juta yang terkait dengan sindikat perdagangan manusia di Asia Tenggara.
Tether baru-baru ini mengumumkan inisiatif yang bertujuan untuk menjaga ekosistem kripto. Inisiatif ini mencakup pengenalan kebijakan pembekuan dompet untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan. Selain itu, operator stablecoin dilaporkan telah berkolaborasi dengan otoritas AS untuk mengurangi penggunaan token ilegal di platform.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.