- SEC menyelidiki pembelian Twitter Elon Musk, dengan tuduhan ketidakpatuhan terhadap panggilan pengadilan.
- Kesepakatan senilai US$44 milyar untuk Twitter, sekarang X, menghadapi pengawasan ketat atas potensi pelanggaran undang-undang keamanan.
- Tokoh di komunitas kripto melihat tindakan SEC ini bermotif politik.
Triliuner pemilik X (sebelumnya Twitter) dan promotor terkemuka meme Dogecoin (DOGE), Elon Musk, telah diselidiki oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Pada hari Kamis, regulator AS mengambil tindakan hukum terhadap Musk, berupaya untuk menegakkan kesaksiannya mengenai akuisisi Twitter tahun lalu. Pengacara yang mewakili SEC membuat tuduhan ini dalam pengajuan hukum yang dirilis di Distrik Utara California.
Menurut SEC, Musk telah gagal memenuhi panggilan pengadilan yang mengharuskan kehadirannya untuk memberikan kesaksian, yang awalnya diberikan kepadanya pada Mei 2023. Secara khusus, investigasi SEC berpusat pada apakah ada individu yang terlibat dalam penipuan sekuritas saat mengakuisisi saham Twitter.
Khususnya, pada bulan Oktober, Musk menyelesaikan akuisisi Twitter, yang kemudian berganti nama menjadi X, dengan nilai transaksi sekitar US$44 milyar. Secara tegas, inti dari tindakan hukum SEC adalah memaksa Elon Musk untuk bersaksi dalam penyelidikan atas pembelian Twitter-nya.
Sementara itu, perkembangan tersebut menimbulkan berbagai reaksi dari tokoh-tokoh terkemuka di komunitas kripto. Charles Hoskinson, Pendiri Cardano (ADA), aset digital yang juga berada di bawah pengawasan SEC, meninggalkan komentar sinis. “Sama sekali tidak berbau politik,” komentar Hoskinson.
Demikian pula, John Deaton, Pendiri CryptoLaw.us dan pendukung XRP terkemuka dalam kasus sekuritas dengan Ripple, menggemakan sentimen Hoskinson. Deaton berpendapat bahwa regulator AS telah menjadi bahan lelucon dalam tindakan penegakan hukumnya.
Selain itu, pengacara tersebut menuduh SEC terlibat dalam tindakan penegakan hukum dalam upaya melindungi petahana dari kelas politik AS. “SEC telah menjadi senjata yang digunakan untuk melindungi petahana dan status quo,” bantah Deaton.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.