- Worldcoin telah mengambil inisiatif untuk memperluas layanannya secara global.
- Banyak negara dan otoritas telah menggunakan sistem ID Digital Worldcoin.
- Kementerian Kenya menangguhkan aktivitas Worldcoin karena potensi risikonya.
Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa Worldcoin, jaringan publik keuangan dan proyek kripto terkemuka, telah mengambil inisiatif untuk ekspansi global, memanfaatkan teknologi pemindaian iris dan identitas yang bervariasi untuk pemerintah dan organisasi lain. Sementara beberapa negara melihat orang-orang mengantri untuk mengambil bagian dalam proyek tersebut, Kenya dilaporkan telah menangguhkan aktivitas Worldcoin karena potensi risikonya.
Worldcoin bertujuan untuk menciptakan “identitas dan jaringan keuangan” dan menjadi ID terdesentralisasi digital. Proyek tersebut mengharuskan masyarakat untuk memindai iris mata mereka dengan imbalan ID digital. Tim menyatakan bahwa ada lebih dari 2,2 juta orang yang telah mendaftar dalam dua tahun. Salah satu Pendiri Worldcoin, Sam Altman, menunjukkan penerimaan luas perangkat pemindaian iris Worldcoin, “Orbs,” mengklaim bahwa satu orang diverifikasi setiap delapan detik.
Menurut laporan tersebut, platform tersebut telah merinci beberapa aplikasi proyek termasuk cara untuk membedakan antara kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan sistem ID Worldcoin untuk identifikasi pelanggan yang tidak memihak dan mudah, setelah membayar Worldcoin.
Ricardo Macieira, General Manager untuk Eropa di Tools For Humanity, perusahaan di balik proyek Worldcoin, menyatakan bahwa tim akan melanjutkan ekspansinya ke berbagai negara di Eropa, Afrika, Amerika Latin dan “seluruh belahan dunia” yang akan menerima mereka. Dia menambahkan, “Kami sedang dalam misi membangun komunitas keuangan dan identitas terbesar.”
Namun, sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa kementerian dalam negeri Kenya telah menangguhkan proyek tersebut, dengan tuduhan bahwa pemindaian iris berpotensi membahayakan keamanan publik. Otoritas memperingatkan kerumunan besar yang berkumpul untuk mendaftar agar berhati-hati dalam mengungkapkan data pribadi mereka.
Kenya mengisyaratkan penyelidikan yang telah dimulai negara itu, menyelami keaslian dan legalitas proyek tersebut. Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki berkata, “Badan keamanan, layanan keuangan dan perlindungan data yang relevan telah memulai penyelidikan dan investigasi untuk menetapkan keaslian dan legalitas kegiatan tersebut di atas.”
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.