- Polisi di Hong Kong menangkap 458 orang dari 314 kasus pencucian uang.
- Sekitar US$15 juta dicuci melalui penarikan tunai dan transaksi kripto.
- Korban yang terjebak dalam aksi kejahatan keuangan, di antaranya adalah di belanja online, mencari pekerjaan, dan lain-lain.
Polisi di Hong Kong telah menangkap 458 orang dari 314 kasus pencucian uang senilai hampir US$60 juta. Menurut laporan itu, ada sekitar US$15 juta dari jumlah total melalui penarikan tunai dan transaksi kripto.
Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa para korban yang terjerat dalam berbagai kejahatan keuangan, meliputi belanja online, pencarian pekerjaan, investasi, panggilan telepon dan penipuan cinta online.
Menurut polisi di Hong Kong, beberapa sindikat pencucian uang memikat beberapa anggota masyarakat untuk menjual rekening bank mereka dengan harga antara US$40 hingga US$200 dan menggunakan rekening tersebut untuk mencuci hasil kriminal dari berbagai penipuan.
Pihak berwenang mencatat bahwa dalam delapan bulan, mulai Oktober tahun lalu hingga Juni tahun ini, sindikat kriminal tersebut telah mencuci hingga US$15 juta melalui penarikan tunai dan kripto.
Penemuan lain yang dilakukan polisi Hong Kong termasuk akun boneka yang dikendalikan oleh anggota triad. Kabarnya, akun boneka tersebut menerima lebih dari US$27 juta dari hasil dugaan taruhan ilegal antara Januari tahun lalu hingga Februari tahun ini. Salah satu rekening tersebut digunakan untuk menerima dana penipuan belanja online yang melibatkan 40 korban.
Mereka yang ditangkap polisi termasuk 330 pria dan 128 wanita berusia antara 15 dan 82 tahun. Polisi mencatat bahwa beberapa orang yang ditangkap juga menjadi korban penipuan kencan online atau pencarian kerja. Para korban mengklaim bahwa mereka tidak mempercayai karakter online dan menyerahkan informasi sensitif kepada mereka.
Polisi menambahkan, beberapa anggota sindikat yang ditahan kedapatan mengundang beberapa orang yang ditangkap dengan janji membantu mereka menerima potongan tunai bank. Mereka ditipu untuk menyerahkan salinan kartu identitas mereka, mengambil foto selfie dengan ponsel mereka dan membantu mereka membuka rekening bank virtual secara pribadi untuk pencucian uang.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.