- Analis berbeda pendapat mengenai pergerakan Bitcoin selanjutnya, dengan beberapa memperkirakan lonjakan bullish dan yang lain memperingatkan potensi penurunan.
- Host dari podcast Thinking Crypto, Tony Edward, mengutip meningkatnya pasokan stablecoin, dan mencatat bahwa hal itu menandakan kepercayaan baru di pasar.
- Edward mencatat melemahnya Indeks Dolar AS juga mendukung argumen bullish untuk Bitcoin.
Dalam episode podcast Thinking Crypto baru-baru ini, host Tony Edward menyelidiki keadaan pasar kripto saat ini, dengan fokus pada pergerakan Bitcoin yang akan datang. Diskusi berpusat pada apakah Bitcoin akan mengalami lonjakan bullish atau menghadapi penurunan bearish, dengan berbagai analis yang menawarkan wawasannya.
Host itu mengutip komentar Adrian Zduńczyk, Pendiri komunitas perdagangan bernama “Crypto Birb.” Zduńczyk menyajikan grafik yang menunjukkan sikap hati-hati terhadap harga Bitcoin. Namun, menurut analis itu, target penembusan terdekat Bitcoin terletak antara US$41.000 dan US$42.000.
Meskipun menyoroti tren penguatan di pasar bullish Bitcoin, dia mencatat tidak adanya penembusan terakhir. Selain itu, Zduńczyk tetap konservatif tentang prospek Bitcoin mencapai US$48.000 hingga US$50.000.
Di sisi lain, Edward mengutip analis di channel kripto Stockmoney Lizards, menyajikan dua kemungkinan skenario untuk pasar kripto. Edward menyoroti perdebatan sentimen bullish-bearish mereka, dengan beberapa suara pesimistis yang memperkirakan penurunan hingga US$20.000. Sementara itu, podcaster itu menyatakan bahwa meskipun seruan bearish terhadap Bitcoin belum terwujud, prospek penurunan signifikan dari Bitcoin saat ini sebesar US$37 ribu tidak dapat dikesampingkan.
Meskipun demikian, Tony Edward condong ke arah skenario bullish untuk Bitcoin. Dia menekankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor dengan probabilitas lebih tinggi daripada menyerah pada emosi. Dia menarik kesejajaran antara kinerja historis Bitcoin dan korelasi antara peningkatan pasokan stablecoin dan tren bullish yang diamati pada tahun 2020 dan awal tahun 2021.
Edward menyebutkan bahwa selama pasar bearish pada Mei 2022, pasokan stablecoin menunjukkan penurunan. Kini, ketika pasar kembali mengalami peningkatan, pasokan stablecoin pun meningkat, mencerminkan kepercayaan baru terhadap pasar.
Selain itu, podcaster meneliti lanskap keuangan yang lebih luas untuk memperkuat sikap bullish-nya terhadap Bitcoin. Ia mencontohkan tren pelemahan dari Indeks Dolar AS (DXY). Dia berpendapat bahwa secara tradisional, ketika DXY menurun, aset, termasuk kripto, cenderung meningkat.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.