Apakah Penangkapan JPEX Jadi Akhir dari Aspirasi Pusat Kripto Hong Kong?

Last Updated:
Apakah Penangkapan JPEX Jadi Akhir dari Aspirasi Pusat Kripto Hong Kong?
  • Hong Kong berada di tengah kontroversi kripto akibat penangkapan influencer yang terkait dengan kasus penipuan JPEX.
  • Kasus senilai US$128 juta ini menimbulkan keraguan terhadap rezim aset digital baru di Hong Kong.
  • Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, telah mengumumkan undang-undang peraturan yang lebih ketat.

Pusat kripto yang sedang berkembang di Hong Kong telah terkena dampak “kontroversi kripto” besar-besaran, seperti dilansir Bloomberg beberapa jam lalu. Pada tanggal 18 September, publikasi berita Hong Kong membagikan bahwa enam orang, termasuk influencer Joseph Lam dan Chan Yee, ditangkap karena dicurigai berkonspirasi melakukan penipuan sehubungan dengan bursa kripto yang tidak berlisensi JPEX. Penangkapan dilakukan setelah polisi Hong Kong menerima laporan dari 1.480 orang terkait kasus tersebut.

Skandal senilai HK$1 milyar (US$128 juta) telah memicu perbincangan yang mempertanyakan kemampuan rezim baru Hong Kong dalam hal aset digital. Sejak diperkenalkan pada bulan Juni, kerangka aset digital baru telah memungkinkan perdagangan terbatas bagi investor ritel, sehingga membatasi peluang bursa. Otoritas regulasi di Hong Kong telah memprioritaskan penghapusan praktik tidak etis untuk melindungi investor dan menawarkan pedoman yang jelas bagi bisnis yang beroperasi di sektor ini.

Lebih lanjut, Bloomberg menyoroti bahwa meskipun “crypto C-suite mengklaim sedang mencari di Asia untuk pemulihan industri,” saat ini hanya ada sedikit bukti nyata mengenai rencana investasi yang signifikan di Hong Kong. Sebaliknya, bursa kripto VBIT mengumumkan kemarin bahwa Hong Kong telah diakui sebagai “yurisdiksi hukum kripto paling siap” untuk tahun 2023, yang kedua kalinya berturut-turut.

Sementara itu, dengan penangkapan JPEX yang menjadi berita utama di surat kabar, influencer kripto di seluruh Hong Kong menyarankan agar berhati-hati.

Selain itu, berdasarkan laporan terbaru, Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, telah menyerukan peraturan yang lebih ketat pada perdagangan kripto karena dugaan insiden JPEX. Selain itu, dia menekankan bahwa skandal tersebut telah menggarisbawahi perlunya peraturan kripto yang lebih ketat. Dia juga mencatat bahwa pemerintah Hong Kong akan meluncurkan inisiatif untuk mendidik investor dan mendorong mereka untuk secara eksklusif menggunakan platform berlisensi yang diatur oleh Komisi Sekuritas dan Berjangka.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.