- Analis kripto melaporkan bahwa bursa kripto yang bermasalah, Binance, telah menghabiskan cadangan Bitcoin-nya ke titik terendah sepanjang masa sebesar 16 persen.
- Analis ini mengatakan bahwa penurunan cadangan Binance baru-baru ini mengingatkan pada jatuhnya FTX.
- Di tempat lain, perusahaan terus menjadi sasaran pengawasan peraturan, dengan banyak perusahaan kini menjauhkan diri dari bursa kripto ini.
Bursa kripto terbesar di dunia, Binance, mengalami penurunan cadangan Bitcoin hingga hampir 16 persen sehingga meningkatkan ketakutan investor dan pelanggan mengenai kemungkinan kebangkrutan. Menurut Kepala Penelitian di CryptoQuant, Julio Moreno, penurunan di bawah 16 persen akan menjadi yang terendah yang pernah tercatat dalam bursa kripto itu.
Analis juga menyebut keruntuhan FTX baru-baru ini sebagai petunjuk arah dari bursa kripto tersebut. “Cadangan FTX tidak pernah pulih setelah turun 50 persen dari ATH pada Agustus-September 2021 dan perilakunya tidak menentu,” ujarnya dalam sebuah tweet. Meskipun bursa kripto ini telah mencoba meyakinkan pelanggannya, komunitas kripto dan penggunanya tentu saja berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Bursa kripto FTX, yang runtuh tahun lalu, memperburuk crypto winter yang telah melumpuhkan pasar. Pengulangan peristiwa seperti itu, mengingat spekulasi baru-baru ini tentang Binance, dapat membuat hidup pasar tergantung. Banyak pihak di dunia kripto menyebut penurunan cadangan Bitcoin Binance sebagai tanda ketidakseimbangan dalam bursa kripto ini. Namun, bagi bursa kripto ini, dalam daftar permasalahannya, penurunan mungkin bukan hal yang paling dikhawatirkan.
Kesengsaraan yang dialami perusahaan telah meningkat berkali-kali lipat dalam beberapa waktu terakhir. Kemarin, perusahaan mengumumkan penarikan layanan kartu debit kripto di Amerika Latin dan Timur Tengah tanpa memberikan alasan. Bloomberg melaporkan bahwa Mastercard dan Visa telah menarik diri dari kemitraan mereka dengan bursa kripto ini karena masalah peraturan.
Bursa tersebut, yang berulang kali menyebutkan kepada siapa pun yang mendengarkan bahwa bursa tersebut telah sesuai dengan peraturan, ternyata tidak benar. Pengawasan peraturan terhadap perusahaan tersebut baru-baru ini meningkat, seiring dengan semakin banyaknya regulator di seluruh dunia yang mengambil tindakan terhadap bursa tersebut. Khususnya, regulator AS menuduh Binance melakukan berbagai kesalahan, termasuk tuduhan bahwa bursa tersebut dan CEO-nya Changpeng Zhao, telah menjalankan “jaringan penipuan.”
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.