Tether Memegang Bantalan Likuiditas US$3,3 Milyar Dalam Modal Pemegang Saham

Last Updated:
Tether Memegang Bantalan Likuiditas US$3,3 Milyar Dalam Modal Pemegang Saham
  • Tether memiliki cadangan likuiditas hampir US$3,3 milyar, di 15 jaringan blockchain.
  • Tether juga memiliki total penilaian aset sebesar US$86,1 milyar pada Agustus 2023.
  • Tether telah menjadi pemegang BTC terbesar ke-11 di dunia.

Tether telah unggul dalam hal mengamankan dirinya dari skenario krisis likuiditas. Menurut laporan cadangan Tether, penerbit stablecoin ini memiliki total modal pemegang saham sebesar US$3,29 milyar, didistribusikan di 15 ekosistem blockchain yang berbeda.

Tether memiliki hak eksklusif untuk menerbitkan token USDT dalam jutaan, bersama dengan Algorand dan Polygon. Laporan tersebut juga mencatat bahwa Tether memiliki US$1,7 milyar dalam bentuk Bitcoin. Selain itu, Tether juga memiliki surat utang negara senilai US$55 milyar dan keseluruhan aset bernilai lebih dari US$86,1 milyar dalam kendalinya. Pada 11 Agustus, platform data dan analitik on-chain, CryptoQuant mengonfirmasi bahwa Tether telah secara resmi menjadi pemegang Bitcoin terbesar kesebelas di dunia.

Penasihat strategi Tether, Gabor Gurbacs men-tweet pada tanggal 23 Agustus, bahwa jika stablecoin-nya adalah negara dengan total eksposur t-bill sebesar US$72,5 milyar, maka negara tersebut akan menjadi “pemegang perbendaharaan AS terbesar ke-22,” mengalahkan UEA, Australia dan Meksiko.

Sementara itu, di antara ekosistem lainnya, Solana memimpin dalam hal nilai penerbitan pra-otorisasi, yang saat ini mencapai US$1,57 milyar. Ethereum dan Tron mengikuti di posisi kedua dan ketiga yang menampilkan jumlah pra-otorisasi masing-masing sebesar US$617 juta dan US$353 juta.

Stablecoin seperti XAUT, EURT, MXNT dan CNHT juga termasuk dalam lingkup Tether. Namun, mereka tidak mendapatkan keuntungan dari penyangga likuiditas yang sebanding seperti USDT, karena laporan tersebut menyoroti bahwa mereka tidak memiliki cadangan yang diperlukan untuk mempertahankan patokan 1-1 selama terjadi gejolak keuangan. Selain itu, CTO Tether, Paolo Ardoino baru-baru ini mengumumkan bahwa Tether menghentikan versi USDT-nya berdasarkan Bitcoin, yang beroperasi pada protokol OmniLayer.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.