Bitcoin: Volume Spot Bukan Derivatif Adalah yang Bertanggung Jawab Atas Kenaikan BTC

Last Updated:
Bitcoin: Volume Spot Bukan Derivatif Adalah yang Bertanggung Jawab Atas Kenaikan BTC
  • Open Interest Bitcoin yang menurun, menimbulkan akumulasi spot yang dapat memicu reli lainnya.
  • BTC dapat mengalami retrace ke bawah US$44.000 tetapi dengan pemulihan di MFI, koin ini dapat bergerak menuju US$45.000.
  • Trader tidak peduli dengan aksi harga sideways dan menahan posisi yang memproyeksikan kenaikan harga.

James Van Straten, seorang analis data, mencatat bahwa kenaikan harga Bitcoin (BTC) disebabkan oleh penurunan Open Interest dan akumulasi spot yang meningkat. Untuk sampai pada kesimpulan ini, Van Straten membandingkan Open Interest Bitcoin sekitar bulan Oktober dengan keadaan indikator pada tanggal 8 Desember.

Tren Naik Menjadi Lemah

Menurut pengamatan Coin Edition, penurunan Open Interest dan peningkatan akumulasi spot adalah salah satu alasan kenapa Bitcoin naik di atas US$33.000 pada waktu itu. Sekarang, penurunan Open Interest ini menunjukkan bahwa para trader menutup kontrak yang terkait dengan BTC.

Jika dibandingkan dengan kenaikan harga di atas US$44.000, hal ini seharusnya melemahkan tren naik. Namun, hal ini mungkin kecil kemungkinannya karena meningkatnya aktivitas pembelian di pasar spot.

Sebelumnya, pada 6 Desember, Van Straten juga menyebutkan bahwa whale yang memiliki sekitar 10.000 BTC telah meningkatkan ukuran asetnya. Ini terjadi ketika harga Bitcoin berada di kisaran US$38.000.

Oleh karena itu, kemungkinan besar akumulasi tersebut juga mempengaruhi lonjakan ke US$44.000. Jadi, terlepas dari kurangnya minat pada pasar derivatif, harga BTC mungkin akan naik selama pembelian spot masih ada.

Volatilitas Turun Tapi BTC Belum Selesai

Dari sudut pandang teknikal, volatilitas seputar Bitcoin telah menurun. Pada saat berita ini dimuat, Bollinger Bands (BB) telah berkontraksi, menunjukkan bahwa fluktuasi harga BTC mungkin minimal dalam jangka pendek.

Oleh karena itu, koin dapat terus diperdagangkan antara US$43.172 dan US$44.123. Juga, band atas BB menyentuh Bitcoin pada US$44.269 pada 8 Desember. Hal ini menunjukkan bahwa ia telah jenuh beli (overbought). Jadi, nilai koin mungkin turun di bawah US$44.000 kecuali akumulasinya menguat.

Selanjutnya, Money Flow Index (MFI) turun menjadi 62,45. Angka ini berarti tekanan beli sebelumnya telah mereda. Jika pembacaan MFI turun di bawah 50,00, maka BTC dapat diperdagangkan di bawah US$44.000.

4 Jam BTC/USD (Sumber: TradingView)

Namun potensi penurunan ini mungkin akan kembali memberikan peluang beli bagi pelaku pasar. Pada saat yang sama, ada kemungkinan harga Bitcoin akan meningkat segera setelah kemungkinan pembalikan tersebut.

Bagi para trader, retracement tidak cukup untuk kembali ke bias bullish. Penegasan ini diambil dari tingkat pendanaan. Pada saat penulisan, tingkat pendanaan BTC adalah 0,035%. Pembacaan metrik ini menyiratkan bahwa trader memiliki lebih banyak posisi Long daripada posisi Short di pasar derivatif.

Open Interest Bitcoin (Sumber: Coinglass)

Selain itu, pengamatan lebih dekat pada posisi menunjukkan bahwa trader memperkirakan BTC akan mencapai US$45.000 kapan saja mulai sekarang. Jika koin mencapai harganya, maka peluangnya untuk mencapai US$50.000 sebelum tahun 2023 berakhir dapat meningkat.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.