- Majelis Umum Interpol mengadopsi resolusi yang menunjuk pusat penipuan sebagai krisis keamanan tingkat atas.
- Operasi Catalyst, serangan bersama dengan Afripol, membongkar skema Ponzi kripto senilai $562 juta yang mendanai teror.
- Badan tersebut memperingatkan “globalisasi” penipuan, di mana korban perdagangan manusia dipaksa untuk mencuci kripto.
Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) telah secara resmi mengangkat “Pusat Penipuan Transnasional” menjadi status ancaman keamanan global prioritas.
Dalam sebuah resolusi yang diadopsi pada Majelis Umum ke-93 minggu ini, badan tersebut memperingatkan bahwa pusat penipuan kripto skala industri telah bermutasi dari gangguan regional menjadi krisis global yang disinkronkan, memadukan perdagangan manusia dengan pencucian uang digital berkecepatan tinggi.
Operasi Katalis: Tautan Crypto-Terror senilai $562 juta
Urgensi resolusi tersebut menyusul deklasifikasi Operasi Catalyst, tindakan penegakan bersama besar-besaran antara Interpol dan Afripol. Menargetkan jaringan kriminal di enam negara Afrika termasuk Angola, Kenya, dan Nigeria, operasi tersebut mengungkap jalur keuangan langsung antara penipuan kripto online dan terorisme.
Penyelidik membongkar skema Ponzi berbasis cryptocurrency canggih yang telah menipu lebih dari 100.000 korban secara global, menghasilkan perkiraan kerugian $ 562 juta.
Yang terpenting, analisis forensik mengungkapkan bahwa hasil dari penipuan ini disalurkan ke dompet yang terkait dengan pendanaan terorisme. “Kami melihat konvergensi di mana penipuan dunia maya, perdagangan manusia, dan terorisme berfungsi sebagai pasar yang saling berhubungan,” kata juru bicara Interpol.
Penggerebekan tersebut menyebabkan 83 penangkapan dan penyaringan 15.000 tersangka, membuktikan bahwa sel-sel teror semakin mendiversifikasi aliran pendapatan mereka melalui “penipuan kripto yang dipicu perdagangan manusia.”
Globalisasi ‘Penyembelihan Babi’
Sekretaris Jenderal Interpol Valdecy Urquiza menggambarkan tren tersebut sebagai “globalisasi operasi kriminal.” Meskipun awalnya terkonsentrasi di Asia Tenggara, senyawa yang dibentengi ini meluas ke Afrika Barat dan wilayah lain.
Di dalam hub ini, korban yang diperdagangkan, sering terpikat oleh tawaran pekerjaan teknologi palsu, menjadi sasaran pelecehan dan dipaksa untuk melakukan penipuan investasi kripto “penyembelihan babi” yang canggih.
Mandat baru agensi berfokus pada mengganggu “rel keuangan” jaringan ini, menargetkan on-ramp kripto dan infrastruktur hosting yang memungkinkan sindikat ini memindahkan dana curian melintasi perbatasan secara instan.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.
