- Perusahaan keuangan tradisional sedang mempertimbangkan tokenisasi aset seperti dana pasar uang dan obligasi ramah lingkungan.
- Perusahaan tertarik dengan transparansi aset yang ditokenisasi dan waktu penyelesaiannya yang cepat.
- London Stock Exchange Group dan Mirae Securities adalah beberapa perusahaan yang berinvestasi dalam tokenisasi.
Pasar bearish yang berkepanjangan mungkin telah menjaga volume perdagangan tetap rendah, namun hal ini tidak menyurutkan semangat perusahaan keuangan tradisional besar untuk beralih ke blockchain, menurut laporan Reuters. Perusahaan keuangan tradisional sebagian besar tertarik pada tokenisasi aset dan transaksi cepat yang ditawarkan oleh blockchain.
Menurut laporan tersebut, selama beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan keuangan yang berinvestasi dalam perdagangan token dan platform investasi. Perusahaan yang belum mengembangkan platform ini dilaporkan berencana untuk melakukannya.
Laporan tersebut mencantumkan London Stock Exchange Group, WisdomTree dan Mirae Asset Securities sebagai beberapa perusahaan yang telah berinvestasi dalam tokenisasi. Di sisi lain, Franklin Templeton, UBS Asset Management dan ABN Amro telah meluncurkan versi aset yang ditokenisasi. Itu termasuk versi tokenisasi dari dana pasar uang dan obligasi ramah lingkungan.
Peningkatan minat ini terjadi di tengah pergolakan institusional dalam memperebutkan pangsa pasar dan keuntungan. Berdasarkan laporan tersebut, banyak dari investor institusional memandang tokenisasi sebagai ide pengurangan biaya yang akan membantu mereka menghemat uang.
Selain itu, para pengadopsi teknologi ini berpendapat bahwa teknologi ini menawarkan perdagangan yang lebih transparan dan peningkatan likuiditas. Selain itu, mereka menyebutkan bahwa blockchain lebih murah dibandingkan sistem transaksi tradisional dan menawarkan waktu penyelesaian yang lebih cepat.
Laporan tersebut merujuk pada data Dune Analytics, yang menyebutkan angka sekuritas publik yang ditokenisasi senilai US$345 juta. Meskipun angka saat ini sedikit lebih kecil dari kapitalisasi pasar kripto yang lebih luas sebesar US$1,12 triliun, laporan tersebut menyatakan bahwa aset yang ditokenisasi mengalami adopsi dan pertumbuhan yang cepat.
Namun, laporan tersebut merinci bahwa para kritikus membantah bahwa teknologi blockchain tidak memiliki teknologi infrastruktur untuk mendukung perdagangan. Selain itu, mereka berpendapat bahwa kurangnya kejelasan peraturan membuat upaya terjun ke dunia kripto sebagai upaya yang berisiko.
Meskipun demikian, prediksi di luar perkiraan menunjukkan adanya ruang untuk potensi pertumbuhan. Menurut laporan tersebut, lebih dari sepertiga investor institusional di AS dan dua pertiga investor dengan kekayaan bersih tinggi berencana untuk berinvestasi pada aset yang ditokenisasi. Selain itu, laporan bersama oleh Northern Trust dan HSBS memperkirakan bahwa 5 persen hingga 10 persen dari seluruh aset akan berbentuk digital pada tahun 2030.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.