Nigeria Ditetapkan untuk Melarang Perdagangan Crypto Peer-to-Peer Di Tengah Depresiasi Naira

Last Updated:
Nigeria_Set_to_Ban_Peer_to_Peer_Crypto_Trading_Amid_Naira_Depreciation.
  • Nigeria berencana untuk melarang transaksi peer-to-peer Naira.
  • Direktur Jenderal SEC memberi sinyal peraturan yang akan datang untuk pertukaran crypto.
  • Naira mencatat kerugian nilai 65% terhadap Dolar AS.

Menurut laporan Bloomberg, Nigeria telah menyatakan niatnya untuk melarang transaksi peer-to-peer Naira karena dampak negatif yang dirasakan pada mata uang lokal.

Emomotimi Agama, Direktur Jenderal Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), mengungkapkan keputusan ini selama pertemuan dengan para profesional fintech pada hari Senin. Agama mengumumkan bahwa peraturan baru yang menargetkan pertukaran kripto, penjaga aset digital, dan sektor terkait lainnya akan diluncurkan “dalam beberapa hari mendatang.”

Dalam pertemuan dengan SEC yang berbasis di Abuja pada Senin malam, Agama dikutip mengatakan, “Hal yang perlu dilakukan adalah menghapus naira dari ruang P2P untuk menghindari tingkat manipulasi yang saat ini terjadi.” Ia menambahkan, “Kekhawatiran baru-baru ini mengenai pedagang crypto P2P dan dampak yang dirasakan mereka pada nilai tukar naira telah menggarisbawahi perlunya tindakan kolektif.”

Sikap terbaru Nigeria tentang cryptocurrency mengikuti larangan baru-baru ini terhadap Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia, dan penangkapan berikutnya terhadap dua eksekutifnya pada bulan Februari.

Sementara satu eksekutif berhasil menghindari penangkapan, Tigran Gambaryan, eksekutif lainnya, telah ditahan di pusat pemasyarakatan Kuje di Abuja. Gambaryan akan menghadapi persidangan atas tuduhan terkait penggelapan pajak, spekulasi mata uang, dan pencucian uang bulan ini.

Agama menegaskan kembali posisi pemerintah, menekankan bahwa “Manipulasi dan segala bentuk kegiatan yang merusak kepentingan nasional kita tidak akan dapat diterima.”

Sejak relaksasi peraturan mata uang pada bulan Juni, Nigeria telah beralih secara massal ke cryptocurrency sebagai perlindungan menyusul kerugian nilai 65% Naira terhadap Dolar AS.

Pada bulan Februari, Gubernur Bank Sentral Nigeria, Olayemi Cardoso, menuduh bahwa Binance memfasilitasi transaksi naira yang tidak sah di platformnya. Akibatnya, pihak berwenang Nigeria mengambil langkah-langkah untuk membatasi kegiatan tersebut.
Berbicara atas nama komisi, Agama menyatakan bahwa “SEC tidak akan ragu untuk memanfaatkan semua kekuatan dalam mandatnya untuk menangani isu-isu yang negatif dan menimbulkan ancaman bagi kepentingan nasional.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.