Pelanggan Binance Sekarang Dapat Menggunakan Kustodian Eksternal untuk Aset Mereka

Last Updated:
Binance Japan Returns With 34 Token Listing and Spot-Trading Service
  • Binance telah mulai mengizinkan beberapa trader untuk menyimpan aset mereka di bank independen.
  • Pelanggan menuntut kustodian eksternal menyusul tantangan peraturan Binance baru-baru ini.
  • Beberapa pelanggan Binance dilaporkan telah berlangganan Sygnum Bank dan Flow Bank Swiss.

Binance, bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume, telah mulai mengizinkan beberapa trader untuk menyimpan aset mereka di bank independen. Menurut laporan, perkembangan terakhir muncul dari tuntutan pelanggan untuk menyimpan aset mereka pada kustodian independen. Permintaan pelanggan ini mengikuti tantangan peraturan pada bursa kripto itu baru-baru ini.

Ada klaim meningkatnya kegelisahan di kalangan pelanggan Binance setelah dakwaan dan denda oleh otoritas Amerika Serikat tahun lalu. Bursa kripto itu setuju untuk membayar lebih dari US$4 milyar dalam penyelesaian dengan beberapa lembaga penegak hukum AS pada November lalu. Denda tersebut menyusul penyelidikan selama bertahun-tahun dan pengungkapan penggunaan kriminal yang meluas pada platform Binance.

Akibatnya, banyak pelanggan Binance memilih penyimpanan aset independen dan telah berlangganan bank seperti Sygnum Bank dan Flow Bank Swiss, menurut laporan. Hal ini menyimpang dari pengaturan awal Binance, di mana pelanggan hanya dapat menyimpan aset mereka di bursa atau melalui kustodian Ceffu.

Binance menggambarkan Ceffu sebagai “satu-satunya mitra kustodian institusional dari bursa Binance” di situs web-nya. Namun, regulator AS tampaknya tidak terkesan dengan kustodian tersebut. Mereka menggambarkannya sebagai “entitas misterius terkait Binance.”

Meskipun bursa kripto ini baru saja menerapkan penyimpanan aset independen, mereka mengklaim telah menjajaki gagasan tersebut selama hampir dua tahun. Namun, mereka mengidentifikasi risiko counterparty sebagai masalah industri dan tidak spesifik untuk Binance.

Kekhawatiran penyimpanan aset intra-bursa meningkat setelah jatuhnya FTX pada tahun 2022. Ribuan trader dan investor uangnya terperangkap di dalam platform saat bursa tersebut berjuang menghadapi proses kebangkrutan.

Banyak pengguna yang merasa tidak nyaman dengan tantangan peraturan yang sedang dihadapi Binance. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mendakwa bursa kripto itu atas 13 pelanggaran hukum sekuritas. Mereka juga menuduh mereka terlibat dalam “jaringan penipuan dan konflik kepentingan yang luas.”

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.