- Morgan mempertanyakan mengapa SEC sangat memperhatikan penyediaan likuiditas.
- Bill Morgan tidak menyetujui aturan SEC yang baru-baru ini diterbitkan yang mempengaruhi industri kripto.
- Menurut Morgan, dengan aturan saat ini, XRPL DEX harus mendaftar sebagai bursa.
Pengacara kripto terkenal Bill Morgan telah bergabung dengan daftar pakar kripto yang terus bertambah yang menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap aturan SEC yang baru-baru ini diterbitkan yang memengaruhi industri kripto. Dalam postingan baru-baru ini di X (sebelumnya Twitter), Morgan bertanya-tanya entitas mana di pasar kripto yang paling dirugikan oleh aturan tersebut.
Salah satu pertanyaan Morgan yang paling signifikan mengenai keputusan SEC adalah mengapa SEC dan kepentingan yang dilayaninya sangat memperhatikan penyediaan likuiditas. Dia yakin alasan utamanya adalah penyediaan likuiditas yang terdesentralisasi akan mengganggu “beberapa orang yang melakukan pembelian apel.”
Morgan juga menyoroti dampak langsung peraturan baru ini terhadap ekosistem Ripple. Menurutnya, usulan perubahan definisi bursa dapat mengharuskan XRPL DEX terdaftar sebagai bursa.
Penyebutan XRP oleh pengacara tersebut mengikuti postingan oleh pengguna kripto yang diidentifikasi sebagai CryptoArsenal di X. Pengguna kripto tersebut menguraikan serangkaian peristiwa yang bertepatan antara Ripple dan SEC, yang menunjukkan bahwa perusahaan blockchain tersebut sengaja menjadi sasaran komisi tersebut.
CryptoArsenal mencatat bahwa SEC menyatakan sekuritas XRP setelah token ini diperdagangkan selama lebih dari 8 tahun. Dia mencatat bahwa SEC muncul kembali dengan peraturan tak lama setelah XRPL meluncurkan NFT. Dengan berlakunya baru-baru ini, pengguna kripto menyindir bahwa ini adalah upaya SEC untuk menekan XRP untuk mengaktifkan fitur AMM.
Sementara itu, pendukung kripto menyoroti bahwa meskipun SEC memfokuskan perhatiannya pada Ripple dan XRP, SEC mengabaikan Ethereum, yang menurutnya harus memiliki kasus yang lebih serius untuk dijawab. Dia yakin Ethereum mengakomodasi berbagai pelanggaran, termasuk penuntutan ICO, whale yang menyamar, tautan ke Tiongkok, skandal peretasan, rug pull, dan banyak lagi.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.