- Pengacara AS menunjukkan keheningan seputar SEC vs Ripple karena regulator menunda mosi penemuan.
- SEC memiliki waktu hingga 12 Februari untuk menyelesaikan penemuan terkait dampak tersebut.
- Pengacara berpendapat bahwa diamnya hal ini mungkin mengindikasikan bahwa regulator ingin menyelesaikan masalah ini secara damai dengan Ripple Labs.
Dalam serangkaian tweet di platform media sosial X, pengacara AS Fred Rispoli menunjukkan keheningan seputar tuntutan hukum yang sedang berlangsung antara Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Ripple Labs.
Sebagaimana tercantum dalam tweet, SEC memiliki waktu hingga 12 Februari untuk menyelesaikan penemuan terkait kerusakan. Sejauh ini, Rispoli menyatakan SEC belum mengajukan mosi penemuan apa pun. Namun, kuasa hukum mengatakan mosi mungkin akan diajukan pada minggu ini atau sebelum batas waktu 12 Februari.
Jika mosi tidak diajukan sebelum tanggal tersebut, Rispoli berpendapat bahwa hal itu mungkin mengindikasikan Ripple dan SEC ingin menyelesaikan gugatan tersebut secara damai. Meskipun demikian, pengacara menyarankan dua hasil dari gugatan saat ini antara kedua pihak.
Rute pertama, pengacara menjelaskan, akan melihat SEC mendapatkan “penemuan yang diinginkan, meninjaunya, dan para pihak akhirnya menyelesaikannya.” Jika gagal, maka Rispoli mengatakan hasil kedua tidak dapat dihindari, yaitu penemuan tersebut akan diseret melalui laporan kerusakan, yang akan berakhir pada tanggal 29 April.
Menurut pengacara itu, jalur kedua mungkin membuat SEC kehilangan sebagian besar hal yang diinginkannya dari gugatan tersebut. Oleh karena itu, Rispoli mengatakan ada kemungkinan regulator memilih untuk menyelesaikan secara damai dengan perusahaan blockchain tersebut, mengingat kerugiannya yang semakin besar di Pengadilan. Meskipun demikian, SEC akan melihat kasus ini berakhir dengan kemenangan parsial, mengingat keputusan pengadilan bahwa penjualan XRP secara institusional memenuhi syarat sebagai sekuritas.
Gugatan SEC vs Ripple, yang dimulai tiga tahun lalu, diperkirakan akan selesai pada awal musim panas ini. Selama periode tersebut, SEC mengklaim penjualan XRP oleh Ripple melanggar undang-undang sekuritas. Namun, keputusan Hakim Analisa Torres pada Juli 2023 menyatakan sebaliknya dan memutuskan bahwa hanya penjualan XRP institusional yang memenuhi syarat sebagai sekuritas.
Pengacara XRP terkenal John Deaton mengatakan kerugian yang harus dibayar Ripple di akhir gugatan mungkin tidak besar. Pengacara tersebut mendasarkan hal ini pada kriteria tertentu untuk menilai kerugian, termasuk di mana penjualan terjadi dan apakah ada kerugian finansial yang diderita.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.