Pengguna Twitter Ingin Hukuman Mati untuk Koruptor Politisi AS

Last Updated:
Pengguna Twitter Ingin Hukuman Mati untuk Koruptor Politisi AS
  • Wall Street Silver membagikan video sebagai contoh bagaimana politisi AS harus diperlakukan.
  • Dalam video tersebut, Marou Amadou, mantan pejabat pemerintah Niger, tertangkap kamera sedang menangis.
  • Kabarnya, ia menangis setelah ditanya tentang keuangan negara dan uang yang dicuri.

Wall Street Silver, seorang influencer di Twitter, membagikan video sebagai contoh tentang bagaimana politisi harus diperlakukan di AS. Influencer tersebut bertanya tentang apakah perlakuan seperti itu, seperti yang terkandung dalam rumor yang terkait dengan video tersebut, diperluas ke politisi di Amerika Serikat.

Marou Amadou, mantan pejabat pemerintah Niger, tertangkap kamera tengah menangis setelah ditanya tentang keuangan negara dan uang yang dicuri, menurut sebuah unggahan di Twitter. Unggahan tersebut menyatakan bahwa militer memberinya waktu 48 jam, setelah kudeta dan penggulingan, untuk menjelaskan keuangan negara yang hilang atau menghadapi eksekusi oleh regu tembak.

Twitter (sekarang X) membantah unggahan tersebut dengan pemberitahuan tindak lanjut. Jejaring sosial mencatat bahwa Marou Amadou, seperti yang terlihat dalam video, adalah mantan Menteri Kehakiman Niger dan bukan Menteri Keuangan. Twitter juga mengklarifikasi bahwa video tersebut tidak ada hubungannya dengan kudeta yang sedang berlangsung di Niger.

Beberapa responden di bawah tweet influencer tersebut menanggapi dengan setuju. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap politisi di Amerika Serikat dan belahan dunia Barat lainnya. Seorang responden bernama Steven Joseph, berkata, “Saya suka aturan ini untuk AMERIKA SERIKAT.” Pengguna lain menjawab dengan menyarankan setiap politisi, dari mana pun mereka berasal, harus menghadapi tuduhan makar sesuai dengan undang-undang negara mereka jika mereka dicurigai melakukan kesalahan.

Pengawal Kepresidenan Niger mengumumkan bahwa mereka telah mengambil kendali pemerintah dari Presiden Mohamed Bazoum Rabu lalu. Kolonel Amadou Abdramane, juru bicara komplotan kudeta, mengatakan pasukan pertahanan dan keamanan ingin mengakhiri rezim saat ini karena masalah pemerintahan dan keamanan yang buruk.

Pengambilalihan militer pada hari Rabu menandai kudeta kelima dalam sejarah negara Afrika Barat itu sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.