- Shannon Thorp menantang analisis berbasis grafik tradisional, menekankan pentingnya utilitas XRP dalam menentukan nilainya.
- Peralihan XRP dari spekulasi ke aplikasi dunia nyata pasca status non-sekuritasnya mendorong perubahan paradigma dalam valuasi.
- Proyeksi berani Thorp sebesar US$500 per XRP menggarisbawahi dampak potensial dari pertumbuhan pasar pembayaran lintas batas.
Perdebatan mengenai nilai XRP telah mencapai babak baru dengan pakar keuangan Shannon Thorp menantang metode analisis pasar tradisional. Meskipun banyak yang mengandalkan grafik dan tren historis untuk memprediksi masa depan XRP, Thorp berpendapat bahwa metode ini tidak lagi memadai di era XRP pasca non-sekuritas.
Sikap Thorp yang berani berpusat pada gagasan bahwa nilai XRP kini secara intrinsik terkait dengan kegunaannya di berbagai sektor bisnis, bukan sekadar spekulasi dan sentimen pasar. Dia mempertanyakan penolakan utilitas dalam pendekatan kuantitatif terhadap XRP, menyoroti ketidakmampuan hanya mengandalkan grafik yang gagal memperhitungkan faktor penting ini.
Dalam percakapan baru-baru ini dengan analis teknikal terkenal bernama “JD,” Thorp menantang pernyataan bahwa grafik saja dapat menentukan lintasan XRP. Dia menunjukkan bahwa status XRP sebagai non-sekuritas telah mengubah permainan secara mendasar, mengalihkan fokus dari pola perdagangan spekulatif ke penerapan koin di dunia nyata.
Argumen Thorp mendapatkan kekuatan dari keyakinannya bahwa utilitas XRP dalam lanskap pembayaran siap menjadikannya lebih bernilai. Dia berpendapat bahwa pasar pembayaran lintas batas, yang diproyeksikan mencapai US$250 triliun dalam tiga tahun ke depan, akan mendorong nilai XRP lebih tinggi. Thorp bahkan menyatakan bahwa US$500 per XRP adalah perkiraan yang terlalu rendah mengingat keadaan ini.
Perspektif pakar perbankan menantang status quo, menekankan perlunya perubahan paradigma dalam menilai nilai XRP. Meskipun analisis berbasis grafik tradisional mungkin cukup untuk token seperti Bitcoin, Thorp berpendapat bahwa karakteristik unik XRP memerlukan pendekatan yang berbeda.
Setelah pengadilan AS mendeklarasikan XRP sebagai non-sekuritas, seruan Thorp untuk melakukan transisi dari spekulasi ke metrik penilaian berbasis utilitas mendapatkan daya tarik. Dia berpendapat bahwa potensi sebenarnya XRP terletak pada kemampuannya untuk memecahkan masalah multi-triliun dolar di dunia nyata dalam industri pembayaran.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.