Skandal JPEX yang Berkelanjutan Memicu Tindakan Keras SFC di Hong Kong

Last Updated:
Ongoing JPEX Scandal Sparks SFC Crackdown in Hong Kong
  • SFC Hong Kong mengumumkan rencana untuk merilis daftar platform perdagangan kripto yang mencurigakan.
  • Pengumuman ini muncul setelah skandal JPEX yang kontroversial, yang mungkin merupakan “salah satu kasus penipuan terbesar” di wilayah tersebut.
  • Ini adalah bagian dari upaya SFC Hong Kong untuk membuat pasar kripto lebih aman dan transparan.

Pada hari Senin, 24 September, regulator sekuritas Hong Kong, Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) mengumumkan rencananya untuk mengungkap “daftar hitam” komprehensif dari platform perdagangan kripto yang mencurigakan.

Daftar lengkap ini, yang akan diungkapkan karena permintaan publik, terdiri dari semua platform perdagangan aset virtual (VATP) yang berlisensi, dianggap berlisensi, ditutup dan aplikasinya tertunda. Namun, CEO regulator Julia Leung Fung-yee memperingatkan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa menjadi pemohon tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut sepenuhnya mematuhi peraturan SFC.

Pengumuman dari regulator sekuritas Hong Kong ini muncul beberapa hari setelah skandal JPEX yang sedang berlangsung di mana platform tersebut diduga menawarkan layanannya untuk mempertahankan investor di Hong Kong tanpa izin.

Menurut laporan dari SFC, platform tersebut telah menghentikan perdagangan dan mengenakan biaya penarikan yang tinggi bagi mereka yang ingin menarik uang mereka. Berdasarkan laporan pada hari Sabtu, 23 September, ada 2.305 pengaduan yang telah didaftarkan terhadap platform tersebut, dengan kerugian berjumlah setidaknya HK$1,43 milyar (US$182 juta).

Dengan semakin banyaknya pengaduan yang dilaporkan, media lokal menyoroti kasus ini sebagai “salah satu kasus penipuan terbesar” dalam sejarah wilayah ini. Beberapa orang telah ditangkap oleh polisi Hong Kong sehubungan dengan kasus JPEX, termasuk influencer kripto Joseph Lam (Lin Zuo) dan Chan Wing-yee.

Tindakan keras ini adalah bagian dari langkah regulator untuk menghadirkan keamanan dan transparansi ke pasar kripto yang seringkali menjengkelkan. Selain itu, SFC sebelumnya telah mengamanatkan semua platform perdagangan kripto di bawah yurisdiksinya untuk memiliki lisensi.

Tampaknya, hanya ada dua platform perdagangan kripto, OSL Digital Securities Limited dan Hash Blockchain Limited, yang saat ini memiliki lisensi. Ini merupakan tambahan dari empat perusahaan lainnya (HKVAX, HKBitEx, Hong Kong BGE Limited dan Victory Fintech Company Limited) yang dilaporkan telah mengajukan permohonan lisensi.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.

CoinStats ad

Latest News